Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan anak buahnya untuk mendirikan Kampung Tangguh Narkoba. Setelah sebelumnya telah lebih dulu mendirikan Kampung Tangguh untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Listyo mengatakan, tujuan didirikannya Kampung Tangguh Narkoba ialah untuk memberantas peredaran hingga penggunaan narkoba. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19 angka kasus pengedaran dan penggunaan narkoba masih tinggi.
"Kalau waktu yang dulu kita telah menciptakan kampung-kampung tangguh dalam rangka pemberantasan laju perkembangan Covid, maka kali ini saya minta Kampung Tangguh Narkoba diciptakan di seluruh Indonesia," kata Listyo saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/6/2021).
Dalam pelaksanaannya, kata Listyo, Polri akan melibatkan unsur pemerintah daerah, tokoh masyarakat hingga agama dalam mendirikan Kampung Tangguh Narkoba. Harapannya dapat terbentuk daya cegah atau tangkal terhadap peredaran narkoba.
"Kemudian terhadap peredaran yang ada segera bisa diinformasikan, sehingga kemudian kita bisa tangkap," katanya.
Tinggi saat pandemi
Listyo sebelumnya menyebut, kasus peredaran narkoba masih tinggi di tengah masa pandemi Covid-19. Di awal tahun ini saja sudah ada lima ton narkoba yang diamankan sebagai barang bukti dari beberapa kasus.
Listyo mengemukakan pada Mei 2021 lalu Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dit Tipidnarkoba) Bareskrim Polri mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu seberat 2,5 ton. Kemudian, Polres Metro Jakarta Pusat dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya hari ini kembali mengungkap kasus serupa dengan total sabu seberat 1,129 ton.
"Kita sama-sama prihatin, bahwa di tengah situasi pandemi Covid dimana kita semua sedang sibuk untuk menekan laju pertumbuhan covid-19, namun ternyata peredaran narkoba juga sangat tinggi," ungkapnya.
Baca Juga: Peredaran Narkoba Tinggi di Tengah Pandemi Covid-19, Kapolri Prihatin
Adskun, Listyo menuturkan 1,129 ton sabu yang diungkap oleh Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya itu merupakan asal jaringan Timur Tengah.
Pengendalinya merupakan dua warga negara Nigeria yang tengah berada di dalam lembaga pemasyarakatan atau Lapas di Cilegon, Banten.
Kedua warga negara Nigeria itu berinisial CSN dan UCR. Mereka bekerjasama dengan lima warga negara Indonesia yang masing-masing berinisial NR, AH, HS, NB, dan EK.
"Pengungkapan ini tentunya berkat kerjasama, kerja keras, dan kerja solid dari kepolisian yang didukung oleh Ditjen PAS Kemenkum HAM RI," katanya.
Sabu 1,129 ton ini, kata Listyo, diamankan dari empat lokasi berbeda. Rinciannya; 339 kilogram di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, 511 kilogram di Ruko Pasar Modern Bekasi Town Square, Jawa Barat, 50 kilogram di Apartemen Basura, Jakarta Timur, dan 175 kilogram di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat.
"Rencananya mau diedarkan di wilayah Jakarta dan Jawa Barat," bebernya.
Berita Terkait
-
Peredaran Narkoba Tinggi di Tengah Pandemi Covid-19, Kapolri Prihatin
-
Soal Intruksi Jokowi Berantas Premanisme, Pengamat ke Polisi: Jangan Sampai Salah Tafsir
-
Berawal dari Dugaan Transaksi di Pasar Bantul, Polisi Ringkus 2 Pengedar Narkoba
-
24 Orang Diamankan Usai Jokowi Perintahkan Kapolri Berantas Pungli di Jakut
-
Halangi Jalan Kapolri, Mobil Toyota Avanza Ini 'Diserbu' Aparat
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung