Suara.com - Grup 7 atau lebih dikenal dengan sebutan G7 berjanji akan menyumbangkan setidaknya 1 miliar dosis vaksin Covid-19 kepada negara miskin.
"Total komitmen G7 sejak awal pandemi menyediakan lebih dari 2 miliar dosis vaksin, dengan komitmen sejak terakhir kali kita bertemu pada Februari 2021, termasuk di sini di Teluk Carbis, menyediakan satu miliar dosis selama tahun depan." jelas komunike akhir G7 disadur dari Anadolu Agency Selasa (15/6/2021).
"Secara keseluruhan, dosis yang setara dengan kontribusi keuangan kami dan pembagian dosis langsung kami berarti bahwa komitmen G7 sejak awal pandemi menyediakan total lebih dari 2 miliar dosis vaksin," tambahnya.
Para pemimpin G7 tersebut bergabung dalam konferensi tingkat tinggi tentang kesehatan global yang diadakan di Carbis Bay, Cornwall.
Para pemimpin dari Korea Selatan, Afrika Selatan, Australia dan India, dan Sekretaris Jenderal PBB, bersama para pemimpin organisasi internasional juga ikut membahasnya.
Bukan hanya mengenai vaksin Covid-19, dalam komunike tersebut, G7 juga menyampaikan sikapnya kepada China mengenai hak asasi manunisa.
"Kami akan mempromosikan nilai-nilai kami, termasuk dengan menyerukan kepada China untuk menghormati hak asasi manusia dan kebebasan mendasar, terutama dalam kaitannya dengan Xinjiang dan hak-hak, kebebasan, dan otonomi tingkat tinggi untuk Hong Kong yang diabadikan di Sino." jelas komunike tersebut.
Komunike tersebut kemudian langsung dikritik keras oleh Kedutaan Besar China di Inggris yang menganggapnya terlalu mengganggu.
"Kelompok Tujuh mengambil keuntungan dari isu-isu terkait Xinjiang untuk terlibat dalam manipulasi politik dan mencampuri urusan dalam negeri China, yang dengan tegas kami tolak," kata juru bicara kedutaan dalam sebuah pernyataan.
China, dalam pernyataan tersebut, juga menuduh jika kelompok G7 menyebarkan "kebohongan, rumor dan tuduhan tak berdasar".
Baca Juga: Tarik Rem Darurat, Ridwan Kamil Nyatakan Bandung Raya Siaga 1 COVID-19
Pada pertemuan puncak pertama setelah hampir tertunda dua tahun, para pemimpin tujuh negara mengumumkan sikap terhadap perubahan iklim, hak, dan perdagangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf