Suara.com - Taj Mahal yang ikonik di India dibuka kembali untuk umum pada Rabu (16/6/2021), ketika negara itu belum pulih dari gelombang kedua pandemi Covid-19. Namun otoritas negara itu bergegas untuk mencabut pembatasan dalam upaya untuk merevitalisasi ekonominya.
Monumen abad ke-17, yang dibangun oleh kaisar Mughal Shah Jahan di kota utara Agra itu, ditutup pada awal April ketika India memberlakukan tindakan penguncian ketat atau lockdown dalam upaya menahan lonjakan kasus Covid-19 yang mengakibatkan ribuan orang meninggal setiap hari.
Namun wisatawan yang diizinkan masuk ke dalam bangunan Taj Mahal dibatasi hanya 650 orang, kata Prabhu Singh, Hakim Distrik Agra.
Monumen marmer putih itu biasanya menarik 7 hingga 8 juta pengunjung setiap tahun, atau rata-rata lebih dari 20.000 orang per hari.
Negara bagian Uttar Pradesh, tempat kota Agra berada, melaporkan 270 kasus baru Covid-19 dalam semalam dan 56 kematian. Uttar Pradesh adalah salah satu negara bagian tersulit di India dalam hal total kasus Covid-19.
Monumen-monumen lain yang dilindungi federal, termasuk Benteng Merah New Delhi dan Qutub Minar, juga dibuka kembali untuk turis pada Rabu.
Pembukaan monumen untuk para turis itu dilakukan bahkan ketika negara berpenduduk terbesar kedua di dunia itu masih berstatus sangat waspada atas kenaikan angka kerumunan di kota-kota besar yang mengancam akan memicu lonjakan lain kasus infeksi corona.
Media India melaporkan kemacetan lalu lintas dan lonjakan wisatawan pekan ini ke arah stasiun bukit utara Shimla, yang terkenal dengan pemandangan indah puncak Himalaya yang tertutup salju. Kondisi itu semakin meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran virus corona.
Kementerian kesehatan India pada Rabu melaporkan 62.224 kasus baru Covid-19 dalam semalam, sedikit lebih tinggi dari angka kasus pada hari sebelumnya tetapi masih jauh di bawah jumlah kasus saat puncak pandemi pada Mei yang mencatat lebih dari 400.000 kasus infeksi harian.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Harian Covid-19 Brasil Lampaui India
Total kasus Covid-19 negara Asia Selatan itu sekarang mencapai 29,63 juta, sementara total kematian akibat infeksi virus corona mencapai 379.573 jiwa. India mencatat tambahan korban jiwa akibat Covid-19 sebanyak 2.542 semalam. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
KPK Buka Penyelidikan Baru, BPKH Klarifikasi Soal Layanan Kargo Haji
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh