Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon mengkritik pernyataan BIN yang menyebut 85 persen milenial rentan terpapar radikalisme.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu justru mempertanyakan kerja BIN dan juga BPIP hingga kebanyakan milenial terpapar radikalisme.
Kritik itu disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.
"Jadi apa kerjanya BPIP dan BIN dll sehingga bisa 85 persen milenial rentan terpapar radikalisme?" kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Kamis (17/6/2021).
Fadli Zon mengaku tak mempercayai angka 85 persen milenial rentan terpapar radikalisme yang dirilis oleh BIN tersebut.
Ia justru menuding BIN sudah mendiskreditkan para kaum milenial.
"Angka ini mendiskreditkan kaum milenial. Saya tidak percaya," ujarnya.
Fadli Zon juga menduga BIN salah dalam merumuskan penjelasan radikalisme sehingga muncul angka yang tinggi.
"Mungkin BIN salah merumuskan apa itu radikalisme," tukasnya.
Baca Juga: Fadli Zon Tak Terima Nelayan Aceh yang Selamatkan Warga Rohingya Dihukum 5 Tahun Penjara
Mayoritas Milenial Rentan Terpapar Radikalisme
Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto mennyebut sebanyak 85 persen kaum milenial di Indonesia rentan terpapar radikalisme.
Angka tersebut didapatkan dari survei terbaru yang dilakukan oleh BNPT.
Kondisi tersebut bisa semakin parah lantaran Indonesia akan menghadapi bonus demokrafi.
Ia menilai media sosial telah menjadi salah satu inkubator radikalisme yang menyasar kaum muda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri