Suara.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menyatakan tidak setuju pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi Covid-19.
Aman mengatakan satu-satunya syarat pembukaan sekolah adalah laju penularan atau positivity rate harus di bawah 5 persen, sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jelas IDAI mengatakan IDAI sangat mendukung usaha untuk sekolah tatap muka karena ini adalah human kapital, namun ada syarat pertamanya, positivity rate harus di bawah 5 persen, saat ini positivity rate kita 37 persen ," kata Aman dalam jumpa pers virtual, Jumat (18/6/2021).
Dia juga menganggap peta zonasi risiko yang dibuat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tidak bisa menjadi acuan pembukaan sekolah.
"Kami tetap menganggap tidak ada itu daerah zona hijau merah, karena tidak ada batas kok, jadi tolonglah kita melihat ini secara bijaksana, syarat pertama adalah positivity rate dulu harus di bawah 5 persen," tegasnya.
Selain itu, mengingat ada perkembangan mutasi virus yang terjadi, Aman juga mengusulkan setiap daerah yang akan membuka sekolah harus memiliki laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaan Whole Genom Sequencing.
"Lab kita tidak banyak mendeteksi WGS untuk varian baru, varian baru ini cepat sekali, kita tidak tahu, 2-3 hari sakit tahu-tahu anak muda langsung meninggal, bisa jadi varian baru, dan ketika sekolah di suatu daerah akan dibuka maka harus ada juga lab yang bisa untuk genom sequencing," tutur Aman.
Diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong sekolah mulai dibuka sejak saat ini dengan mengikuti panduan prokes dari Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tanggal 30 Maret 2021.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menargetkan sekolah bisa dibuka kembali pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau Juli mendatang, seiring dengan target penyelesaian vaksinasi guru dan tenaga pendidik.
Baca Juga: Lebih Dari Setahun Sepi Pengunjung, Wisata Mancanegara Lagoi Bertahan Kala Pandemi
Sementara, per 16 Juni 2021 jumlah guru dan tendik yang sudah divaksin dosis pertama adalah 1.901.829 orang dan dosis kedua sebanyak 1.138.380 orang, masih jauh dari total sasaran 5.058.582 orang.
Berita Terkait
-
Antivaksin Disebut Bikin Kacau, IDAI Desak Pemerintah Tarik Rem Darurat!
-
Lebih Dari Setahun Sepi Pengunjung, Wisata Mancanegara Lagoi Bertahan Kala Pandemi
-
Padahal Covid-19 Tinggi, SMA dan SMK di Cianjur Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
-
Kasus Terus Meroket, Satgas Covid-19 Sedang Pertimbangkan Meniadakan Libur Panjang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid