Suara.com - Ketua Program Studi Islam Madani Universitas Paramadina M Subhi Ibrahim tergelitik saat mendengar penguji Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) menanyakan pilih Al Quran atau Pancasila kepada pegawai KPK.
Terlebih pertanyaan tersebut, kata dia, kerap digunakan kelompok radikalisme saat melakukan doktrinisasi.
"Tetapi memang ini menariknya adalah pertanyaan itu persis juga digunakan oleh kelompok-kelompok radikal-radikal juga untuk doktrinisasi," kata Subhi dalam webinar LP3ES bertajuk Pancasila: Tandingan Agama atau Etika Kebangsaan? pada Sabtu (19/6/2021).
Di sisi lain, menurutnya, pertanyaan pilih Pancasila atau Al Quran dalam TWK KPK juga mesti dipertanyakan karena dari segi logika pun tidak bisa kedua hal itu dibandingkan.
Subhi mengatakan, tidak mungkin ketika agama sebagai sesuatu yang sakral kemudian disandingkan dengan Pancasila.
Bahkan ia juga menilai pembuat pertanyaan juga harus dipertanyakan kecerdasannya.
"Jadi pertanyaannya itu sendiri tidak absah, jadi kita perlu pertanyakan kecerdasan dari orang yang bikin pertanyaan itu sendiri," tuturnya.
Berita Terkait
-
Siapa Ketua DPRD Wonosobo? Viral Salah Baca Pancasila hingga Diolok-olok Massa Demo!
-
Detik-Detik Ketua DPRD Wonosobo Ditertawakan Pendemo Karena Tak Hapal Pancasila, Grogi Pak!
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
-
Skenario Radikal Rocky Gerung untuk Akhiri Kekuasaan Gibran : Turun atau Jadi Patih!
-
Megawati Minta Presiden Prabowo Berantas Buzzer, Warisan Kerusakan Demokrasi 10 Tahun Jokowi?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!