Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat terbatas (ratas) melaporkan perkembangan terkini kasus Covid-19 serta kondisi rumah sakit, tenaga kesehatan hingga obat-obatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Budi mengemukakannya, usai mengikuti ratas yang dilakukan secara virtual pada Senin (21/6/2021).
"Di ratas tadi, sudah kami laporkan mengenai berita-berita di masyarakat yang beredar mengenai kondisi di rumah skait kita, perawat kita, obat-obatan kita," ujarnya.
Budi menyampaikan, pihaknya sudah mempersiapkan lebih dini untuk mengantisipasi peningkatan kasus aktif Covid-19, baik dari segi tempat tidur, obat-obatan, APD hingga tenaga kesehatan. Langkah antisipasi ini berkaca pada pengalaman pemerintah saat terjadi lonjakan kasus bulan Januari dan Februari 2021.
"Kami sampaikan bahwa berdasarkan pengalaman di peningkatan kasus di Januari Februari di awal tahun ini, kami sudah mempersiapkan secara lebih dini jumlah tempat tidur yang ada, obat-obatan yang diperlukan, peralatan seperti APD dan juga masker yang dibutuhkan, termasuk juga tenaga kesehatan," tutur Budi.
Dia pun menyampaikan kepada Jokowi, bahwa telah terjadi peningkatan yang luar biasa. Karena itu, Jokowi menekankan pentingnya penanganan Covid-19, bukan hanya sisi hilir, tetapi penanganan di sisi hulu.
"Kami sampaikan memang sampai saat ini terjadi peningkatan yang luar biasa, dan itu penting untuk bisa fokusnya bukan hanya ke sisi hilir di sisi rumah sakit, di sisi penanganan orang sakit tapi lebih penting lagi fokus ke sisi hulu bagaimana kita mencegah agar orang sehat ini jangan menjadi sakit," tutur Budi.
Sehingga, arahan Jokowi, kata Budi, yakni implementasi lapangan yakni PPM Mikro dan percepatan vaksinasi.
"Arahan beliau adalah kita harus memperkuat impelmentasi lapangan untuk program PPKM mikro dan yang kedua kita harus mempercepat vaksinasi," ucapnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tinggi, PKS Depok: Allah SWT Yang Ciptakan, Biar Allah SWT Yang Mematikan
Tak hanya itu, mantan Wamen BUMN itu menuturkan Indonesia pernah mengalami lonjakan kasus di beberapa daerah pada bulan Januari dan Februari seperti Riau, Cilacap, Kudus, Bangkalan. Namun sekarang lonjakan kasus terjadi di DKI Jakarta dan beberapa kota lainnya.
Ia pun meyakini Indonesia bisa menghadapi masalah pandemi dengan kerja keras bersama-sama
"Kita percaya bangsa kita adalah bangsa yang kuat, kalau kita bekerja bersama-sama. Empat pilar kita insyaallah akan bisa menghadapi masalah ini bersama. Kerja keras bapak ibu, ingat batasi kegiatan, stay at home. Selama liburan ini stay at home, tinggal di rumah bersama keluarga," katanya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional