Ia merasa gaji guru honorer terlalu kecil, bahkan untuk makan semingu saja barangkali tidak cukup.
Oleh sebab itu, dia mengaku kecewa dengan sistem penggajian guru honorer. Hal itu membuatnya tak heran apabila Indonesia menjadi negara berkembang.
"Sungguh kecewa aku dengan sistem negara ini. Ini mengapa negara kita selamanya akan hanya jadi negara berkembang. Karena dari orang-orang atas saja tidak memperdulikan hal itu. Indonesia terserah! Sekian," tandasnya.
Cerita tentang gaji honorer guru tersebut lantas menuai beragam komentar. Beberapa orang mengaku menemui fakta serupa di lapangan.
"Banyak temanku jurusan pendidikan akhirnya setelah lulus dikit yang mau jadi guru honorer. Lebih banyak cari kerjaan lain selain guru. Katanya keluarga sudah hidup susah, kuliah susah, setelah lulus dibayar honor cuma Rp 300 ribu per bulan. Rasanya kurang banget," komentar Ado*******.
Sementara itu, beberapa lain mengatakan gaji honorer di sekolah negeri memang rendah, berbeda dengan swasta.
"Saran kalau yang masih muda atau FG, jangan ngehonor di negeri. Cari sekolah swasta yang kira-kira sustain, kejar dulu biar dapat NUPTK, ikut PPG, biar bisa setifikasi. Atau kalau mau negeri, cari yang SMA atau SMK biar nanti bisa masuk honor provinsi," tukas Mas*******.
"Kalau mau jadi honorer cari yang swasta. Apalagi kalau swastanya bagus bisa dapat Rp 1juta per bulan, tapi kerjanya juga ekstra karena banyak kegiatan," sambung Sya******.
Baca Juga: Kocak! Warganet Direct Message Cristiano Ronaldo, Minta Geser iPhone 12 Supaya Harga Turun
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!