News / Metropolitan
Selasa, 22 Juni 2021 | 09:50 WIB
Ilustrasi guru honorer

Ia merasa gaji guru honorer terlalu kecil, bahkan untuk makan semingu saja barangkali tidak cukup.

Oleh sebab itu, dia mengaku kecewa dengan sistem penggajian guru honorer. Hal itu membuatnya tak heran apabila Indonesia menjadi negara berkembang.

"Sungguh kecewa aku dengan sistem negara ini. Ini mengapa negara kita selamanya akan hanya jadi negara berkembang. Karena dari orang-orang atas saja tidak memperdulikan hal itu. Indonesia terserah! Sekian," tandasnya.

Cerita tentang gaji honorer guru tersebut lantas menuai beragam komentar. Beberapa orang mengaku menemui fakta serupa di lapangan.

"Banyak temanku jurusan pendidikan akhirnya setelah lulus dikit yang mau jadi guru honorer. Lebih banyak cari kerjaan lain selain guru. Katanya keluarga sudah hidup susah, kuliah susah, setelah lulus dibayar honor cuma Rp 300 ribu per bulan. Rasanya kurang banget," komentar Ado*******.

Sementara itu, beberapa lain mengatakan gaji honorer di sekolah negeri memang rendah, berbeda dengan swasta.

"Saran kalau yang masih muda atau FG, jangan ngehonor di negeri. Cari sekolah swasta yang kira-kira sustain, kejar dulu biar dapat NUPTK, ikut PPG, biar bisa setifikasi. Atau kalau mau negeri, cari yang SMA atau SMK biar nanti bisa masuk honor provinsi," tukas Mas*******.

"Kalau mau jadi honorer cari yang swasta. Apalagi kalau swastanya bagus bisa dapat Rp 1juta per bulan, tapi kerjanya juga ekstra karena banyak kegiatan," sambung Sya******.

Baca Juga: Kocak! Warganet Direct Message Cristiano Ronaldo, Minta Geser iPhone 12 Supaya Harga Turun

Load More