Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief mengungkit cuitan lawas pegiat media sosial Denny Siregar mengenai kebijakan Presiden Jokowi dan isu Covid-19.
Andi Arief membandingkan Denny Siregar dengan Habib Rizieq Shihab yang belakangan divonis empat tahun penjara oleh majelis hakim karena kasus swab RS Ummi.
Pasalnya, menurut Andi Arief cuitan dalam akun Denny Siregar tersebut merupakan salah satu penyebab semua varian virus Covid-19 sudah berada di Indonesia.
"Ini salah satu penyebab semua varian virus kini sudah berada di Indonesia," tulis Andi Arief melalui akun Twitter-nya, Sabtu (26/6/2021).
Andi Arief mempertanyakan hukuman yang sekiranya tepat untuk diberikan kepada pembuat cuitan dalam akun @DennySiregar7 tersebut.
Sebagai perbandingan, Andi Arief menyertakan kasus Habib Rizieq divonis 4 tahun penjara oleh majelis hakim.
"Kalau HRS divonis 4 tahun karena dituduh sembunyikan hasil swab, maka pembuat tuit beserta isinya harus dihukum berapa?" sambung Andi Arief.
Andi Arief menyematkan tangkapan layar foto menampilkan cuitan lama akun Denny Siregar tertanggal 2 Maret 2020.
Dalam cuitan tersebut, Denny Siregar menulis ekonomi di berbagai daerah wisata di Indonesia anjlok terdampak Covid-19.
Baca Juga: Viral Bapak Kayuh Kursi Roda Puluhan Km, Jualan Alat Rumah Tangga Demi Nafkahi Keluarga
"Banyak daerah wisata di Indo, sepi turis kena dampak Corona. Ekonomi anjlok, ribuan orang hilang pendapatan," ujarnya.
Padahal Jokowi disebutnya sudah mengucurkan dana banyak untuk terus mempromosikan pariwisata agar perekonomian tetap bergulir.
"@Jokowi kucurkan ratusan M rupiah untuk diskon tiket dan bayar influencer luar supaya terus promo wisata," sambung akun Denny Siregar.
Menyoroti hal itu, akun Denny Siregar mengungkit orang-orang yang tega menyebarkan isu Corona. Orang-orang itu disebutnya binatang.
"Eh ada orang dengan teganya sibuk sebarkan isu Corona. Itu jelas-jelas binatang," pungkas cuitan akun Denny Siregar.
Sebagai informasi, Virus corona SARS CoV-2, penyebab COVID-19, telahberubah seiring waktu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar perubahan itu tidak banyak berdampak pada struktur tubuh virus.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kuasa Hukum Ungkap Ijazah Asli Jokowi Telah Diperlihatkan Saat Gelar Perkara Khusus
-
Prabowo Soroti Upaya Cari Kambing Hitam di Tengah Bencana Sumatra
-
Prabowo Tolak Status Bencana Nasional di Sumatra, Klaim Situasi Terkendali
-
Bukan Zionisme, Isu Tambang Disebut Jadi Akar Konflik Internal PBNU
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditaksir Capai Rp10 Miliar, Pedagang Dijanjikan Bantuan
-
Prabowo Perintahkan Menhut Cabut 22 Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Seluas 1 Juta Hektare
-
Asrama Mahasiswa Aceh di Tembalang Mendadak Haru Biru, Haji Suryo dan Slank Bawa Bantuan
-
Prabowo Sindir Pejabat 'Wisata Bencana': Jangan Datang Hanya untuk Foto-foto!
-
350 Kios Hangus, Pengelola Pasar Kramat Jati Siapkan Relokasi Sementara Lewat Sistem Undian
-
Waspada Banjir Rob, Pesisir Jakarta Terancam Sepekan ke Depan