Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku prihatin setelah melihat upaya pembungkaman mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pasca-mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bukannya memelihara demokrasi serta komunikasi yang sehat, kampus malah menjadi alat oligarki.
"Sebagai alumni UI saya turut prihatin krn komunikasi dan demokrasi yang sehat mesti terbentuk di kampus, bukan justru jadi alat oligarki," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (30/6/2021).
Selaku alumni UI, Mardani menegaskan kalau suara mahasiswa itu menjadi bukti sebuah kejujuran. Karena itu ia menilai seharusnya semua pihak mesti melihatnya sebagai bagian dari proses pematangan peran kepemimpinan para mahasiswa.
Kemudian Mardani juga mengungkapkan dalam Pasal 8 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi sudah jelas menjamin kebebasan kampus untuk menggelar mimbar akademik dan memiliki otonomi khusus.
Ia tidak mau apabila kemudian saluran menyampaikan aspirasi di kampus kembali dibungkam seperti era Orde Baru.
"Pertanda suram demokrasi di negeri ini jika kesempatan untuk memperluas dialektika terhadap kehidupan bernegara dipersempit," tuturnya.
Mardani kembali menjelaskan kalau kampus itu seharusnya menjadi ruang paling aman bagi mahasiswa untuk menyalurkan gagasannya.
Di sisi lain, ia juga menyinggung soal akun WhatsApp pengurus BEM UI yang diretas pasca melemparkan kritik kepada Jokowi.
Ia menegaskan kalau peristiwa semacam itu tidak boleh terus dibiarkan. Bukan hanya kepada mahasiswa, peretasan juga kerap dialami oleh aktivis anti korupsi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Lip Service yang Heboh Dikaitkan kepada Presiden Jokowi
Mardani menganggap kalau tindakan tersebut masuk ke dalam kategori kejahatan serta tindak pidana yang diatur dalam undang-undang. Sederet korban harus mendapatkan perlindung tanpa memandang latar belakang atau kelompoknya.
"Tanpa penindakan, bahaya jika terus dibiarkan karena bisa meruntuhkan negara hukum dan demokrasi. Jelas mengganggu karena publik terancam oleh anonimitas di dunia digital."
Dipanggil Usai Kritik
Sebelumnya, BEM UI memberikan kritikan tajam kepada Presiden Joko Widodo. Dalam kritikan terbuka ini, BEM UI menyebut Presiden Jokowi sebagai "King of Lip Service".
Kritikan ini dibagikan di akun media sosial BEM UI, baik di Twitter maupun Instagram. BEM UI menyoroti berbagai janji Jokowi yang tidak ditepati, dan menyebut sang presiden kerap mengobral janji.
"JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE. Halo, UI dan Indonesia! Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," tulis BEM UI di Instagram seperti dikutip oleh Suara.com, Minggu (27/6/2021).
Berita Terkait
-
Mengenal Apa Itu Lip Service yang Heboh Dikaitkan kepada Presiden Jokowi
-
Aksi Peretasan Bungkam BEM UI yang Kritik Jokowi, Mardani: Bahaya Kalau Terus Dibiarkan
-
Dukung BEM UI, HMI MPO: Tujuh Tahun Pak Jokowi Memimpin Sudah Cukup
-
Ade Armando Beri Nilai C- Buat BEM UGM: Mereka Ngekor Karya BEM UI
-
Jokowi Klaim Tak Masalah Dikritik Asal Sopan, KontraS Justru Anggap Hal Berbahaya
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana
-
Wagub Aceh ke Pemerintah Pusat, Bantuan Rumah Rusak Berat Minta Naik Jadi Rp 98 Juta
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar