Suara.com - Lebih dari 100 kematian mendadak dilaporkan terjadi di Kanada setelah negara tersebut diterjang gelombang panas yang mencapai suhu 50 derajat Celcius.
Menyadur Russian Today Rabu (30/6/2021), lonjakan kematian mendadak tersebut dilaporkan di British Columbia akibat gelombang panas yang memecahkan rekor.
Gelombang panas tersebut menerjang provinsi di wilayah barat sejak Jumat sore waktu setempat hingga Selasa (29/6).
Di Vancouver, polisi melaporkan 65 kematian mendadak antara Jumat hingga Selasa sore waktu setempat. Pada hari Selasa saja, sekitar 20 kematian mendadak dilaporkan tepat setelah tengah hari.
Di Metro Vancouver, situasinya tidak kalah mengerikan. Di Surrey, kota terbesar kedua di British Colombia berdasarkan jumlah penduduk, polisi mendapat laporan 28 kematian mendadak pada dari Senin hingga Selasa sore.
Di Burnaby, pusat pemerintahan regional Metro Vancouver, polisi melaporkan 25 kematian sejak Senin, sebagian besar disebabkan oleh cuaca yang aneh.
Para pejabat menghubungkan jumlah kematian yang meroket dengan suhu panas yang memecahkan rekor, meskipun penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung.
"Panas diyakini menjadi faktor penyebab sebagian besar kematian. Banyak dari mereka yang meninggal adalah manula," kata juru bicara kepolisian Burnaby.
"Peringatan panas ekstrem" dikeluarkan untuk Vancouver sejak Sabtu. Penduduk diperingatkan untuk tidak langsung terpapar matahari karena suhu lebih panas dari biasanya.
Desa Lytton di British Columbia telah mencatat rekor suhu berturut-turut, pada Selasa sore saja mencatat sejarah hingga 50 derajat C.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Tol Perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko - Kanada Digembok
Peringatan panas juga telah dikeluarkan untuk beberapa bagian Ontario dan Alberta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat