Suara.com - Satu kelompok pribumi Kanada pada Rabu (23/6) mengumumkan "penemuan mengerikan dan mengejutkan" ratusan kuburan tak bertanda di lokasi bekas sekolah asrama, hanya beberapa minggu setelah penemuan jasad anak-anak lain mengguncang negara itu.
Federasi Bangsa-Bangsa Pribumi Berdaulat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jumlah kuburan tak bertanda yang baru ditemukan itu adalah "yang paling signifikan hingga saat ini di Kanada." Pernyataan itu tidak menyebutkan angka.
Kelompok itu mengatakan akan mengumumkan pada konferensi pers pada Kamis pagi "penemuan yang mengerikan dan mengejutkan dari ratusan kuburan tak bertanda di lokasi bekas Sekolah Asrama Indian Marieval" di Saskatchewan.
Penemuan beberapa pekan yang lalu jasad 215 anak-anak pribumi di lokasi sekolah asrama lain untuk anak-anak pribumi di Kamloops, British Columbia, memaksa Kanada untuk menghadapi warisan sistem yang buruk dan melenyapkan kultur pribumi.
Antara 1831 dan 1996, sistem sekolah asrama Kanada secara paksa memisahkan sekitar 150.000 anak pribumi dari keluarga mereka. Mereka kekurangan gizi dan dilecehkan secara fisik dan seksual dalam apa yang disebut Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi negara itu sebagai "pemusnahan budaya" pada 2015.
Para penyintas yang berbicara dengan Reuters mengingat kelaparan terus-menerus dan kesepian yang menghantui, dan sekolah-sekolah dijalankan dengan ancaman dan acap menggunakan paksaan.
Pemerintah federal Kanada meminta maaf atas sistem tersebut pada 2008. Gereja Katolik Roma, yang mengelola sebagian besar sekolah-sekolah itu, belum meminta maaf. Awal bulan ini, Paus Fransiskus mengatakan dia sedih, sebuah pernyataan yang dibantah oleh para penyintas. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Rekor Gol Internasional Ronaldo Kalah Jauh Dibanding Pesepakbola Wanita Ini
-
Kuburan Kristen di Cemoro Kembar Diinjak-injak Siswa Sekolah Islam, Guru: Sudah Dilarang
-
Wakil Rakyat Samarinda Desak Pemkot Buka Lahan Baru untuk Pemakaman Warga
-
Waduh! Guru Ngaji Suruh Murid Rusak Kuburan Kristen di Solo, Salib Dipotong, Dihancurkan
-
Teliti Sampel Korban Wabah Black Death, Ilmuwan Temukan Fakta Mengejutkan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026
-
Tradisi Meugang Terancam Jelang Ramadan, Gubernur Aceh Minta Suplai Sapi ke Tito dan Purbaya
-
Bencana Aceh 2025: PLN Catat 442 Titik Kerusakan Listrik, Jauh Melampaui Dampak Tsunami 2004
-
DPR Soroti Hambatan Pemulihan Aceh: Kepala Daerah Takut Kelola Kayu Gelondongan
-
Ini 3 Poin yang Dihasilkan Dari Rapat Kordinasi DPR-Pemerintah Pascabencana di Aceh
-
ICW: Korupsi Pendidikan Tak Pernah Keluar dari Lima Besar, Banyak Celah Baru Bermunculan