Suara.com - Relawan LaporCovid-19 akhirnya menghentikan layanannya membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah sakit rujukan Covid-19, mulai hari ini, Kamis (1/7/2021).
LaporCovid-19 menyebutkan, penghentian itu karena dalam beberapa waktu terakhir ini, semenjak angka Covid-19 meningkat signifikan, banyak layanan fasilitas kesehatan (faskes) penuh.
Setidaknya mulai dari tanggal 14-30 Juni 2021, tim relawan LaporCovid-19 telah menerima 101 laporan dari warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Yang meminta bantuan untuk mencarikan rumah sakit (RS), ruang isolasi, dan ruang rawat intensif seperti Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Intensive Care Unit (ICU), atau High Flow Nasal Cannula (HNFC), sebagian di antaranya membutuhkan ventilator dan oksigen,” kata Amanda Tan, salah satu tim Relawan LaporCovid-19, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Dari keseluruhan orang itu merupakan pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga berat, yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri. Laporan itu sendiri paling banyak berasal dari wilayah Jabodetabek.
Karena kesulitan untuk mendapatkan pertolongan medis, ada sebagian pasien dilaporkan meninggal dunia.
“Sebanyak 11 pasien meninggal saat menunggu perawatan karena penuhnya rumah sakit,” ujar Amanda.
Melihat pelonjakan angka Covid-19 yang menyebabkan penuhnya sejumlah rumah sakit rujukan, LaporCovid-19 mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberlakukan lockdown.
“Presiden Joko Widodo harus memprioritaskan kesehatan masyarakat dan menimbang pendapat ahli kesehatan dalam membuat kebijakan berbasis data dan kemanusiaan. Pemerintah segera mengambil langkah luar biasa darurat dengan memberlakukan lockdown di seluruh Jawa-Bali dan wilayah terdampak lainnya untuk menekan laju penularan Covid-19,” ujar Amanda.
Baca Juga: PPKM Darurat, Jokowi: Masyarakat Harus Patuhi Aturan Ini!
“Disertai peningkatan 3T dan transparansi data agar pemahaman masyarakat terbangun dengan baik. Pemberlakuan lockdown juga disertai edukasi yangmasif, dan pemberian bantuan kebutuhan dasar kepada masyarakat terdampak. Tanpa ada penghentian mobilitas, faskes tidak akan sanggup menampung lonjakan pasien,” sambungnya.
Di samping itu, pemerintah juga harus memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan, baik perlindungan kesehatan maupun insentif untuk mendukung tugas mereka merawat pasien Covid-19.
Kemudian, terkait kebutuhan oksigen, LaporCovid-19 juga meminta pemerintah mengambil langkah yang kongkret.
“Realisasikan percepatan produksi dan distribusi oksigen untuk mencegah perburukan pada pasien Covid-19 yang mengalami sesak nafas atau penurunan saturasi oksigen,” ujarnya menambahkan.
Berita Terkait
-
Duh! Sempat Jadi Klaster, 47 ODGJ di Kota Semarang Terpapar Covid-19
-
PPKM Darurat, Jokowi: Masyarakat Harus Patuhi Aturan Ini!
-
Ya Allah Mohon Doa Banget, Kondisi Jane Shalimar Makin Kritis, Alami Pneumonia Berat
-
PPKM Darurat Berlaku Lusa, Jokowi Minta Masyarakat Tenang dan Waspada
-
Covid-19 Semakin Menggila! Kosan di Bogor Jadi Tempat Isolasi Pasien Corona
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
3 Fakta Viral Tanggul Beton Misterius di Laut Cilincing Ganggu Nelayan, Bukan Proyek Pemerintah?
-
Siapa Rajyalaxmi Chitrakar, Istri Mantan PM Nepal yang Tewas Tragis dalam Kerusuhan Nasional
-
Peringati September Hitam, Aliansi Perempuan Indonesia Kritik Pemerintah dan Upaya Pembungkaman
-
Profil Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli yang Mundur usai Didemo: Karier Politik dan Kontroversi
-
Usai Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Kalau Bersih Kenapa Harus Risih?
-
Profil Rajyalaxmi Chitrakar: Istri Eks PM Nepal yang Tewas Terbakar Hidup-Hidup
-
'Gak Usah Takut, Saya Udah Jago!' Gebrakan Kontroversial Menkeu Purbaya Jamin RI Aman dari Krisis
-
Lepasin Aja Lagi!: Ironi Penegak Hukum dan Jeritan Keadilan di Cikarang Utara yang Bikin Geram
-
Heboh Aksi Koboi Jalanan di ITC Permata Hijau, Pemotor Todong Pistol usai Cekcok dengan Sopir Ojol
-
6 Fakta Demo Nepal: Pemerintah Digulingkan, Rakyat Muak dengan 'Nepo Baby'