Suara.com - Sebuah rumah sakit di Fiji terpaksa tidak mendapatkan makanan setelah staf dapur terjangkit Covid-19, saat negara tersebut mencapai rekor infeksi.
Menyadur RNZ Pacific Jumat (2/7/2021), otoritas kesehatan Fiji mengumumkan 431 kasus baru pada Kamis (1/7), dan disebut sebuah rekor infeksi Covid-19 harian tertinggi.
Sejumlah pasien Covid-19 tersebut adalah staf dapur sebuah rumah sakit yang menyebabkan persediaan makanan terganggu.
Sekretaris kesehatan Fiji Dr James Fong mengatakan bahwa dua staf dapur sebuah rumah sakit dinyatakan positif pada Rabu malam.
Akibatnya, Fong melanjutkan, dapur rumah sakit tersebut tidak dapat beroperasi untuk menyajikan sarapan dan makan siang
"Ya, dapur dibuka kembali pada jam 11 pagi setelah proses dekontaminasi," jelas Dr James Fong.
Infrastruktur kesehatan masyarakat Fiji di divisi timur tengah berjuang mengatasi peningkatan kasus setelah sebuah cluster terjadi di rumah sakit pada awal Juni.
Viti Levu, pulau utama, adalah rumah bagi sekitar 600.000 penduduk, lebih dari setengahnya tinggal di divisi timur di mana wabah varian Delta saat ini terkonsentrasi.
June, seorang ibu muda di Suva, membagikan kisah di media sosial ketika ia frustrasi pada kondisi dan penundaan layanan makanan di Rumah Sakit Bersalin Makoi.
Baca Juga: Varian Baru Sebabkan Ketakutan Masyarakat, Negara Ini Bakal Suntikkan Vaksin Ketiga
June mengatakan ia dan bayinya dipulangkan dari Colonial War Memorial Hospital (CWMH) dua minggu setelah wabah terdeteksi di sana.
Beberapa hari setelah berada di rumah, bayinya yang baru lahir mengalami demam. Setelah berobat di klinik setempat, mereka berdua dibawa ke CWMH sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit Bersalin Makoi.
"Tinggal di sini tidak mudah. Yang saya lakukan hanyalah menangis karena saya baru saja melahirkan dan yang ingin saya lakukan hanyalah berada di rumah dan meminta seseorang merawat saya dan bayi saya," katanya.
Dr Fong mengakui fasilitas Bersalin Makoi penuh sesak dan mengatakan pada Rabu malam bahwa transportasi menjadi masalah karena pengemudi pemerintah juga rentan.
"Kami telah memasang beberapa tenda di luar dan kami sebenarnya telah menempatkan lebih banyak tempat tidur di area klinik. Kami memiliki beberapa tim di lokasi yang akan membantu kami menciptakan ruang itu.
"Mengenai mobilisasi makanan, kami memang mengalami kesulitan dengan beberapa transportasi seperti yang Anda tahu bahwa salah satu orang yang rentan terhadap virus adalah pengemudi kami. Karena mereka mengemudi di mana-mana mereka sangat rentan terhadap paparan. Jadi kadang-kadang kami tidak memiliki pengemudi, yang berarti kadang-kadang makanan tertunda dalam transportasinya."
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana