Suara.com - Sedikitnya 45 orang tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat militer Filipina pada Minggu (4/7) setelah kehilangan landasan pacu di selatan negara itu, kata para pejabat.
Menyadur Channel News Asia Senin (5/7/2021), pesawat militer yang jatuh dan terbakar tersebut membawa sekitar sembilan puluh enam orang.
Kebanyakan pesawat angkut Lockheed C-130 Hercules dari mereka adalah lulusan militer baru. Pesawat itu kecelakaan itu terjadi ketika mencoba mendarat di pulau Jolo, provinsi Sulu.
Departemen Pertahanan Nasional mengatakan dari 45 orang tewas, tiga warga sipil tewas, sementara 53 terluka, empat warga sipil diantaranya. Lima personel militer masih hilang.
"Sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat sebelum menyentuh tanah, menyelamatkan mereka dari ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan itu," kata Satuan Tugas Gabungan Sulu dalam sebuah pernyataan.
Belum diketahui berapa banyak yang melompat atau apakah mereka selamat. Pasukan itu terikat untuk operasi kontra-pemberontakan.
"Ini adalah hari yang menyedihkan tetapi kita harus tetap berharap," kata komandan Satuan Tugas Gabungan Sulu Mayor Jenderal William Gonzales.
Foto-foto yang diambil oleh media lokal Pondohan TV dan diposting di halaman Facebook mereka menunjukkan bangkai pesawat yang dilalap api.
Kepulan asap hitam tebal membubung di atas rumah-rumah yang terletak di dekat lokasi kecelakaan.
Baca Juga: Peramal Mbak You Meninggal Bukan Terpapar Covid-19, Tapi Karena Komplikasi Penyakit Ini
Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu membawa pasukan dari Cagayan de Oro di pulau selatan Mindanao.
Pesawat mencoba "mengembalikan tenaga tetapi tidak berhasil", kata Sobejana kepada media lokal. Ia menggambarkan kecelakaan itu sebagai "sangat disayangkan".
Seorang juru bicara militer, Kolonel Edgard Arevalo, mengatakan tidak ada tanda-tanda serangan terhadap pesawat itu.
Pesawat bermesin empat itu jatuh di dekat sebuah tambang di daerah berpenduduk sedikit, kata Letnan Satu Jerrica Angela Manongdo kepada AFP, seraya menambahkan operasi penyelamatan telah selesai.
Almar Hajiri Aki, seorang siswa di sekitar tempat kejadian, mengatakan kepada AFP bahwa dia dia mendengar "ledakan keras" di belakangnya.
"Saya pikir rumah kami dihantam," kata pria berusia 21 tahun itu. Ia kemudian bergegas bersama tetangganya untuk membantu menyelamatkan para tentara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
-
Prabowo Puji Kinerja Kepala BGN Kembalikan Dana MBG Rp 70 Triliun: Dia Patriot
-
Prabowo Subianto Sentil Oknum yang Kerap Besar-besarkan Kasus Keracunan MBG
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'