Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali mengapresiasi dan terus mendorong upaya-upaya penguatan wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan anti paham radikalisme dan terorisme. Menpora terus mengingatkan pentingnya menguatkan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
"Saya kira program ini penting, terutama tentang penguatan wawasan kebangsaan. Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara, sebagai ideologi negara. Maka secara terus-menerus harus selalu ditanamkan kepada para pemuda," katanya, saat membuka Pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Anti Paham Radikalisme dan Terorisme secara virtual dari Situation Room Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (5/7/2021) siang.
Amali terus mendorong, agar empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI senantiasa di-update secara terus menerus. Program dari Deputi Pemberdayaan Pemuda telah sejalan dengan program prioritas Kemenpora.
"Saya mengapresiasi apa yang digagas dan diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda. Saya kira kegiatan ini sejalan dengan program prioritas Kemenpora, dalam rangka implementasi program prioritas yang ketiga, yakni penguatan Ideologi Pancasila dan karakter serta budaya bangsa dikalangan pemuda," jelasnya.
Menpora kembali menyampaikan, khususnya untuk para generasi muda Indonesia, agar diingatkan secara terus-menerus dan dikuatkan tentang wawasan kebangsaan. Jangan sampai lelah dan lengah.
Jika lengah, makaideologi-ideologi dari tempat lain akan masuk menggerogoti Pancasila dan akan berakibat pada kekuatan nasional bangsa.
"Kemenpora, yang memiliki tugas dan fungsi untuk membina generasi muda, telah menempatkan program prioritas untuk penguatan ideologi dan karakter bangsa. Pengaruh paham-paham atau ideologi yang datang dari luar, masuk ke dalam negeri dan ditelan mentah-mentah, akan menimbulkan reaksi yang tidak baik untuk keutuhan NKRI dan bahkan tercermin munculnya paham-paham radikalisme dan terorisme," urainya.
Hal ini, menurutnya, sangat berbahaya untuk kelangsungan NKRI. Semua warga bangsa harus menempatkan Empat Pilar Kebangsaan sebagai sesuatu yang menjadi wawasan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Banyak contoh negara, karena pengaruh ideologi dari luar, akhirnya muncul perpecahan diantara warganya, dan akhirnya bangsa itu terpecah-belah, misalnya Uni Soviet dan Yugoslavia," ujarnya mencontohkan.
Baca Juga: Kemenpora Susun NSPK Pengembangan Kewirausahaan
Ia menilai, para pemuda sangat rentan dengan paham-paham yang datang dari luar, terlebih jika sudah dibenturkan dengan paham/ideologi keagamaan, maka akan menjadi pro-kontra yang berkepanjangan.
"Kita sebagai warga bangsa sudah jelas memiliki panduan, pedoman dan dasar, yakni Pancasila. Ini yang harus dikuatkan, maka saya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Deputi Pemberdayaan Pemuda untuk menguatkan itu," kata Amali.
"Kemenpora terus mendorong penguatan wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan anti paham radikalisme dan terorisme. Untuk itu, kegiatan ini harus jelas output-nya, dan outcome-nya juga harus terlihat jelas, sehingga program ini bukan sekadar program mengumpulkan orang, bukan sekadar berdiskusi tetapi ada tujuan dan menghasilkan suatu hal yang baik," pinta Menpora.
"Kita bantu BNPT yang sudah bekerja luar biasa sebagai leading sectornya. Kita sebagai supporting karena garapannya adalah anak-anak muda, maka ini menjadi penting untuk diingatkan, dikuatkan, diselenggarakan dan kita tidak boleh lelah merawat persatuan dan kesatuan, merawat ideologi bangsa dan tidak boleh bosan mempertahakan dan mengingatkan keberadaan kita sebagai NKRI," tambahnya, dalam acara yang diikuti ribuan peserta dibagi menjadi dua gelombang secara virtual ini.
Berita Terkait
-
Media Vietnam Ikut Soroti Kritikan Menpora soal Pemain Naturalisasi Sepak Bola
-
Menpora Bakal Perketat Aturan Naturalisasi Pemain Sepak Bola
-
Kompetisi Liga 1 Ditunda, Menpora Amali Minta Klub Koordinasi dengan PSSI dan LIB
-
Liga 1 Ditunda, Menpora Minta Pecinta Sepakbola Tanah Air Bersabar
-
Presiden Jokowi Diharapkan Hadir di Pelepasan Atlet ke Olimpiade Tokyo
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Said Didu 'Semprot' KSP Qodari Buntut Pernyataan Soal Anggaran MBG: Anda Bukan Perdana Menteri!
-
Said Didu Curiga Ada 'Pembangkangan' di Tubuh Polri, Tim Reformasi Kapolri Salip Bentukan Prabowo?
-
Inflasi di 8 Provinsi Melonjak, Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Turun Tangan
-
NasDem Kembali Usulkan Gibran Ngantor di IKN: Agar Tak Mubazir
-
Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, Tugas Jokowi Apa?
-
Peringati Hari Tani, DPR Gelar Audiensi Reforma Agraria Bersama Petani dan Menteri
-
Demokrasi di Ujung Tanduk: Rocky Gerung dan Mahfud MD Kritik Defisit Nilai Sipil di Indonesia
-
Ribuan Buruh dan Petani Longmarch ke DPR RI, Bawa 9 Tuntutan dalam Peringatan Hari Tani Nasional
-
Ribuan Anak Keracunan dan Makanan Berbelatung, FSGI Desak Moratorium Program Makan Bergizi Gratis
-
Demokrasi Terancam? Rocky Gerung Kritik Pergeseran Politik ke Kaum Demagog