Suara.com - Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mulyo Aji menyayangkan masih ada sejumlah pihak di sekitar titik-titik penyekatan yang membuka jalur tikus agar pengendara bisa masuk ke DKI Jakarta selama pelaksanaan PPKM Darurat.
Tentunya, hal itu justru membikin mobilitas masyarakat di Ibu Kota menjadi padat, sebagaimana fenomena yang dijumpai pada hari Senin (5/7/2021).
“Pagi ini saya dengan Kapolda Metro kami sudah melaksanakan pengecekan di titik-titik masuk Kota Jakarta. Beberapa kami lihat bahwa sebagian diantara rekan-rekan yang seharusnya membantu kami berusaha untuk mengurangi mobilitas, justru mereka membuka peluang seperti buka pintu jalan-jalan kecil,” kata Mayjen Mulyo di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2021).
Dikatakan Mulyo, tidak semua perangkat RT dan RW di wilayah Ibu Kota yang memberikan ruang pengendara melintas bebas. Namun, masih ada beberapa temuan di lapangan yang menunjukkan kenyataan tersebut.
“Mungkin saya jelaskan rekan-rekan dari RW dengan RT, jadi di situ ada RW dan RT tidak semua. Sebagian besar sudah bekerja bagus, tetapi yang ada adalah tadi berapa kami temukan itu memberikan peluang orang-orang berjalan,” sambungnya.
Sementara itu, kepolisian akan memperketat jalan penghubung alias jalur tikus selama masa PPKM Darurat. Tujuannya, untuk mengantisipasi adanya pengendara nakal yang tetap nekat melakukan mobilitas menuju Jakarta.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan, sekarang ada sejumlah petugas yang telah dikerahkan untuk melakukan penjagaan. Petugas itu terdiri dari Danramil, Kapolsek, Babinsa, hingga Babinkamtibmas.
Di satu sisi, Fadil mengakui jika jalur tikus merupakam jalan kecil dan jumlahnya banyak. Jadi, tidak mungkin hanya mengandalkan aparat TNI dan Polri.
"Sekarang sudah ada, Danramil, Kapolsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas sudah. Cuma kan jalan tikus ini kan, namanya juga jalan tikus, kecil-kecil toh, banyak ini lobang tikus ini. Nah kalau hanya mengandalkan aparatur TNI-Polri, saya kira tidak," kata Fadil.
Baca Juga: Ayo Mau Lari ke Mana? Polisi Jaga Ketat Jalur Tikus Jabodetabek Selama PPKM Darurat
Menurut Fadil, virus Covid-19 adalah musuh bersama yang harus diperangi. Dengan demikian, dia meminta masyarakat, khususnya perangkat RT dan RW untuk bisa menjaga jalur tikus agar pengendara tidak bisa lolos.
"Karena Covid ini musuh bersama. Contoh gang depan ini, kalau semua gang dijaga polisi tidak mungkin," sambungnya.
"Jalan-jalan utama kami jaga, tapi jalan tikus, jalan-jalan penghubung, jalan-jalan pendekat, saya dengan sangat memohon kepada RT, RW tolong jaga kampungnya, jangan kasih lolos," beber Fadil.
Fadil melanjutkan, jika masyarakat tetap meloloskan pengendara yang melintasi jalur tikus, sama saja memberi ruang bagi virus Covid-19. Untuk itu, Fadil meminta agar hal tersebut benar-benar diperhatikan oleh masyarakat.
"Warga masyarakat jangan kasih kampungnya dilewatin oleh orang-orang yang tetap nekat melakukan mobilitas tanpa ada keperluan, itu sama saja kita memberi ruang orang menjadi korban sampai dia masuk rumah sakit atau bisa fatal sampai meninggal dunia," tutup dia.
Berita Terkait
-
Polda Cari Perusahaan Non Esensial-Kritikal yang Nekat Ngantor saat PPKM Darurat Jakarta
-
Siap-siap! Bansos Tunai PPKM Darurat Mulai Disalurkan, Target 10 Juta Keluarga Penerima
-
Seruan Kapolda ke Warga Jakarta: Jangan Kasih Kampungnya Dilewati Orang Nekat Mobilitas
-
PPKM Darurat, Polda Metro Tegaskan Ojol dan Logistik Boleh Melintas Area Penyekatan
-
Berbagi Napas untuk Sesama, Gencar Gerakan Sosial 'Indonesia Darurat Oksigen'
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti