Suara.com - Singapura bakal menyetop penghitungan jumlah kasus Covid-19. Langkah ini dilakukan di tengah penambahan jumlah kasus Covid-19 saban hari di negara tetangga.
Cetak biru tersebut, menyadur CNN Selasa (6/7), disusun oleh tiga anggota gugus tugas penanganan Covid-19 Singapura. Diketahui, negara berpopulasi 5,7 juta penduduk itu telah mencatat 62.617 kasus Covid-19 hingga Senin (5/7). Penghitungan tersebut akan segera dihentikan.
"Kabar buruknya adalah Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengan pandemi di tengah-tengah kita," jelas Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, dalam sebuah opini di Straits Times minggu lalu.
"Kita dapat mengubah pandemi menjadi sesuatu yang tidak terlalu mengancam, seperti influenza, penyakit tangan, kaki dan mulut, atau cacar air, dan melanjutkan hidup," sambungnya.
Rencana tersebut bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin kembali ke kehidupan normal dan kembali melakukan perjalanan dan pariwisata tanpa harus karantina.
Vaksin Covid-19
Untuk melancarkan rencana besar yang seakan melawan arus dunia saat ini, Singapura akan menggencarkan sejumlah program yang diklaim lebih efektif membasmi Covid-19.
"Vaksin sangat efektif dalam mengurangi risiko infeksi sekaligus penularan. Bahkan jika Anda terinfeksi, vaksin akan membantu mencegah gejala Covid-19 yang parah," jelas tiga menteri tersebut.
Singapura berencana memberikan vaksin Covid-19 ke dua pertiga populasinya pada awal Juli. Dan pada awal Agustus diharapkan semua warganya sudah menerima vaksin.
Baca Juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah, Polisi Konfirmasi Positif Covid-19
Karena semakin banyak orang yang divaksinasi, cara Singapura memantau jumlah infeksi Covid-19 setiap hari akan berubah.
Singapura akan memantau warganya yang jatuh sakit parah atau berapa banyak pasien yang dirawat di unit perawatan intensif.
"Kami tidak akan terlalu khawatir jika sistem perawatan kesehatan kewalahan," kata para menteri tersebut.
Mengenai varian baru yang kini tengah menyerang sejumlah negara tetangganya, para menteri mengatakan mungkin akan memberikan suntikan booster dan merencanakan program vaksin Covid-19 tahunan.
Tetap melakukan pengujian
Para menteri juga masih merencanakan akan tetap melakukan pengujian dalam skenario tertentu, seperti menjelang acara besar atau saat pulang dari luar negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD
-
Mensos Akui Masih Ada Daerah Terisolasi di Sumatra, Tapi Pasokan Logistik Mulai Teratasi
-
Diduga Rencanakan Aksi Rusuh 10 Desember, 3 Pria Ditangkap Polisi, Salah Satunya Verdatius
-
Dasco soal Bupati Aceh Selatan: Kami Usulkan Diberhentikan Sementara, Pecat Selamanya Ranah DPRD
-
Banjir Sumatra Bukan Takdir, Ini Akar Masalah dan Solusi Agar Tak Terulang Lagi
-
Cak Imin Sentil Menteri Keuangan: Anggaran Negara Harus Tepat Sasaran dan Dorong Produktivitas