Suara.com - Beberapa pekan terakhir ini, muncul isu Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin akan mundur dari jabatannya. Isu ini berhembus setelah sejumlah pengamat hingga politisi meminta Ma'ruf Amin mundur karena diniai tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Direktur Rumah Politik Indonesia atau RPI, Fernando Emas mengatakan Ma'ruf tidak menunjukkan kesungguhannya dalam bekerja selama dua tahun menjabat sebagai wapres. Akibatnya, Presiden Joko Widodo terkesan menjalankan roda pemerintahan seorang diri.
"Selama ini yang terlihat pada masyarakat Indonesia hanya Jokowi yang menjalankan pemerintah," ujar Fernando seperti dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Rabu (7/7/2021).
Fernando menduga Presiden Jokowi sengaja tidak memberikan tugas kenegaraan kepada Ma'ruf Amin karena sudah terlalu tua.
"Apakah mungkin Maruf Amin sudah sepuh, sehingga Jokowi enggan memberinya tugas?," ungkapnya.
Jika benar, tentunya itu disebut Fernado sangat merugikan masyarakat Indonesia. Apalagi Indonesia saat ini sedang berperang melawan pandemi virus corona yang semakin mengganas sehingga membutuhkan banyak sosok untuk menjalankan tugas presiden.
Karena itu, Fernando menyarankan Ma'ruf Amin lebih baik mengundurkan diri demi kebaikan bangsa dan negara. Ia menegaskan jika dirinya berada di situasi Ma'ruf, maka ia tidak akan ragu untuk melepas jabatannya.
"Kalau saya ada di posisi Maruf Amin, untuk kepentingan bangsa dan negara, saya akan memilih mundur. Semoga Maruf Amin melakukan hal yang akan saya lakukan seandainya berada di posisi beliau," sarannya.
Namun jika Ma'ruf Amin meninggalkan jabatannya, tentu akan menjadi pertanyaan besar siapa sosok yang pantas mendampingi Presiden Jokowi. Peneliti dari Indonesia Political Opinion atau OPI, Catur Nugroho menjawab hal ini.
Baca Juga: Ibas Takut RI Jadi Negara Gagal, Ferdinand: Tenang Mas, Masih Ada Jokowi
Catur mengatakan memang ada kemungkinan Ma'ruf Amin mundur sebelum masa jabatannya berakhir. Menurutnya, sosok yang paling tepat untuk menggantikan posisi Ma'ruf adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
"Prabowo Subianto bisa menjadi kandidat terkuat pengganti Maruf Amin bila dia (benar) mundur," tegas Catur.
Lebih lanjut Catur menyadari banyak pihak yang menginginkan Presiden Jokowi dan Prabowo bisa berpasangan memimpin Indonesia. Bahkan, hal ini sampai memunculkan wacana penambahan masa jabatan presiden hingga 3 periode.
Mengenai hal itu, Catur menilai tidak perlu Presiden Jokowi menjabat 3 periode demi bisa berpasangan dengan Prabowo. Ia menyebut momen itu bisa terwujud jika Ma'ruf Amin mengundurkan diri.
"Iya, betul (daripada harus tiga periode)," pungkasnya.
Ma'ruf Amin Dikritik King of Silent oleh BEM Unnes
Berita Terkait
-
Ibas Takut RI Jadi Negara Gagal, Ferdinand: Tenang Mas, Masih Ada Jokowi
-
Tak Marah Dijuluki The King of Silent, Jubir: Wapres Ma'ruf Kalau Dikritik Biasa Saja
-
Kritik Jokowi, Rektorat Kecam BEM Unnes: Jangan Sampai Berhadapan dengan Massa PDI
-
Usai Kritik Jokowi-Maruf dan Puan Maharani, Akun Instagram BEM Unnes Mendadak Lenyap
-
Dedy Mawardi Meninggal, Presiden Jokowi Ikut Berduka
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan
-
Kengerian di Kalibata! Amukan Matel Hanguskan Puluhan Kios, Pedagang Ini Nyaris Terbakar
-
Soal Insiden SDN 01 Kalibaru, Sudinhub Sebut SPPG Lakukan Pelanggaran Fatal
-
Kebakaran Terra Drone: Pemilik Bangunan Bakal Diperiksa, Tersangka Bertambah?