Suara.com - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta heran mengapa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih saja memberikan predikat laporan keuangan DKI Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Padahal lembaga itu juga yang dua kali menemukan ada kelebihan membayar proyek.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, seharusnya dengan opini WTP, pengelolaan keuangan Jakarta sudah bisa dinilai baik. Namun pada akhirnya masih juga ditemukan kejanggalan.
BPK sendiri sudah empat kali berturut-turut setiap tahunnya mendapatkan predikat WTP. Namun dua tahun terakhi ditemukan Anies kelebihan membayar pembinaan alat pemadam kebakaran senilai Rp6,5 miliar dan subsidi kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) senilai Rp415,922 miliar.
"BPK sudah memberi WTP ke DKI, artinya segala pengelolaan keuangan sudah dinyatakan beres sesuai dengan aturan yang ada tetapi dalam perjalan ditemukan sama seperti tahun kemarin yang Damkar terus tahun ini Transjakarta. Ini kan lucu," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Rabu (14/7/2021).
Ia pun menilai status WTP hanyalah sekadar formalitas untuk pencitraan semata. Pasalnya lembaga sekaliber BPK masih mengeluarkan predikat WTP pada Pemprov DKI yang jelas masih bermasalah pengelolaan keuangannya.
"Ini kan WTP seolah-olah buat gagah-gagahan aja itu. Kalau yang ngasih WTP itu bukan BPK okelah kita ngerti. Nah di sini kan WTP itu dikeluarkan BPK juga. Lah status WTP ini opo?" kata Gembong.
Ia pun meminta agar temuan BPK ini menjadi bahan evaluasi bagi Anies dan jajarannya. Ia tak ingin ke depannya hal ini kembali terulang dan membuat rugi warga Jakarta.
"Semua keuangan daerah itu harus dikelola dengan baik dipertanggungjawabkan dengan baik, ini duit rakyat," pungkasnya.
Baca Juga: Temuan BPK Lagi, Anies Kelebihan Bayar Subsidi Rp 415 Miliar ke TransJakarta
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar