Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah untuk selalu berkoordinasi dalam menyampaikan informasi kepada publik. Imbauan tersebut disampaikan Politisi PAN tersebut karena adanya perbedaan pernyataan antara Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Saleh memandang ada kesan ketidaksinkronan pernyataan yang muncul di antara satu pihak dengan pihak lain. Termasuk, perbedaan informasi yang disampaikan Wapres Ma'ruf dengan Menko Luhut.
"Wakil presiden (menyampaikan) bahwa Indonesia saat ini pontang-panting menyelesaikan kasus Covid-19. Tetapi di pihak lain, Pak Luhut dengan lantang (menyatakan) bahwa Indonesia saat ini kasus Covid-19 sangat terkendali sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan," katanya kepada wartawan, Kamis (15/7/2021).
Perbedaan pernyataan itu pula yang pada akhirnya berujung kepada perbedaan interpretasi di masyarakat yang beragam.
Karena itu, pemerintah diminta berkoordinasi dengan baik dalam menyampaikan informasi untuk publik.
"Informasi yang seperti ini akan membuat ada interpretasi yang beragam di masyarakat. Karena apa yang disampaikan Wapres dan pak Menko Marinvest justru berbeda," ujar Saleh.
Sementara itu, diakui Saleh, kenaikkan kasus Covid-19 saat ini memang fakta yang tidak bisa dielakan lagi. Tidak terkecuali dengan persoalan lain, menyangkut sistem kesehatan.
"Kenaikan kasus ini memang nyata dan faktanya setiap hari kita memperoleh informasi bahwa ada kenaikan orang yang terpapar Covid-19, ada kenaikkan orang yang meninggal dunia. Jadi tentu sangat mengkhawatirkan semua pihak," kata Saleh.
"Sebab itu perlu dijelaskan terkait dengan kesiapan pemerintah dalam memenuhi seluruh kebutuhan orang yang terpapar Covid-19 dalam bidang kesehatan," ujarnya.
Baca Juga: Wapres Maruf Sebut Pemerintah Kerja Pontang-Panting Hadapi Covid, PDIP Bilang Begini
Sebelumnya, Luhut selaku Koordinator PPKM Darurat Provinsi Jawa-Bali menegaskan, pemerintah masih bisa mengendalikan situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Luhut pun menantang siapapun yang menganggap situasi tidak dapat terkendali untuk menemuinya. Itu dikatakan Luhut sebab menurutnya semua masalah bisa teratasi dengan baik.
"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya sangat sangat terkendali. Jadi kalau yang bicara tidak terkendali bisa datang ke saya nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).
Dia juga tidak menampik kalau banyak masalah yang terjadi ketika kasus Covid-19 terus merangkak naik. Tetapi ia kembali mengingatkan bahwa pemerintah masih bisa menyelesaikan.
Kemudian, menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Wakil Presiden Maruf Amin mengklaim pemerintah sudah bekerja pontang-panting untuk menyelesaikannya. Tapi, kata dia, tugas jauh lebih berat ketika penambahan kasus terus melesat.
“Pemerintah sekarang juga (kerja) pontang-panting menyiapkan perawatan, sampai banyak sekarang yang pasang tenda rumah sakit, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, sebenarnya ini bertumpuk-tumpuk masalah yang dihadapi,” ujar Maruf Amin seperti dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com--, Selasa (13/7/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum