Bersama suami dan anaknya, ia menerima vaksin Pfizer yang dosis pertama dan keduanya berjarak 21 hari.
"Karena di Indonesia tidak bisa memilih. Kalau di Amerika kan kita bisa milih, ada Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna," katanya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
Hartati yang juga sempat mengelilingi beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengatakan mereka tidak perlu melakukan booking untuk bisa divaksinasi di sana.
"Tinggal datang saja di sana. Ke supermarket, Walmart, Walgreens, GVS, tidak ada antrean," katanya.
Untuk tinggal di Amerika selama tiga bulan bersama suami dan anaknya, ia mengeluarkan biaya sekitar $20,000 atau sekitar hampir Rp300 juta.
Setelah divaksinasi, kini Suli dan keluarganya berencana untuk kembali ke Indonesia dua minggu lagi.
Ia khawatir melihat situasi Indonesia yang kondisinya lebih parah dari India, dan telah menjadi episentrum virus corona di Asia.
"Pada akhirnya, Indonesia adalah negeri saya. Saya harus pulang dan menghadapi kenyataan," katanya.
"Vaksin hanyalah bentuk perlindungan lain. Yang paling penting adalah untuk terus menaati protokol kesehatan."
Baca Juga: Sepekan Terakhir, Stok Vaksin COVID 19 Sumsel Kosong
Hartati, sementara itu, sedang menjalani karantina di Jakarta.
Meski khawatir, ia tidak punya pilihan lain selain untuk kembali ke Indonesia.
"Tadinya banyak yang sarankan enggak balik, tapi kami kan punya anak yang saya tinggal," katanya.
"Tidak apa-apa sih, saya akan social distancing, tidak kemana-mana untuk sementara."
Amerika siap menyuntik pemegang visa turis
Sekitar 5,8 persen, atau hampir 15 juta warga Indonesia telah divaksinasi.
Pemerintah gagal mencapai target menyuntik 181,5 juta warga hingga Maret tahun depan.
Berita Terkait
-
Sepekan Terakhir, Stok Vaksin COVID 19 Sumsel Kosong
-
Kasus Dugaan Vaksinasi COVID-19 Palsu di Karawang, Polisi Tunggu Hasil Lab
-
Link Pendaftaran Vaksinasi COVID-19 Anak 12-17 Tahun di Ancol Lewat linktr.ee/VaksinAncol
-
Begini Pentingnya Program Vaksinasi Covid-19 Anak dan Remaja dari Kacamata Orangtua
-
Pandemi COVID-19 di AS Berlanjut, Anak-anak yang Sudah Divaksin Boleh Copot Masker
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York
-
Neraka 'Online Scam' ASEAN, Kemiskinan Jadi Umpan Ribuan WNI Jadi Korban TPPO