Suara.com - Sejumlah aktivis lingkungan yang tergabung dalam Tim 11 Ajak Tutup TPL melakukan aksi jalan kaki dari Makam Raja Sisingamangaraja XII, Kota Balige, Sumatera Utara ke Jakarta.
Mereka menuntut Presiden Joko Widodo menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang terlibat konflik lahan dengan masyarakat di kawasan Danau Toba.
Salah satu relawan Aliansi Tutup TPL, Rocky Pasaribu, menjelaskan kalau aksi ini dilakukan untuk meminta kepada pemerintah agar PT TPL ditutupnya.
Melalui dokumen yang dibagikan Rocky dituliskan bahwa kawasan Danau Toba tidak dalam keadaan baik-baik saja lantaran kehadiran PT TPL.
"Salah satu tujuan Tim Ajak Tutup TPL untuk memberikan penyadaran dan kampanye kepada masyarakat luas, bahwa tano dan Danau Toba sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja akibat kehadiran PT TPL," kata Rocky saat dikonfirmasi, Selasa (27/7/2021).
Menurutnya, PT TPL selama 30 tahun telah banyak menyebabkan penderitaan terhadap masyarakat di Kawasan Danau Toba.
PT TPL diduga telah merampas ruang hidup masyarakat, menghancurkan ekosistem Danau Toba hingga melakukan kejahatan kemanusiaan.
Adapun aksi jalan kaki ini utamanya dilakukan oleh tiga aktivis yakni Togu Simorangkir, Anita Martha boru Hutagalung, dan Irwandi Sirait. Sementara sementara ada 7 orang menjadi pendukung.
Para aktivis yang berjalan kaki tersebut sudah tiba di Jakarta pada Selasa ini. Mereka menempuh waktu 44 hari berangkat sejak 14 Juni 2021.
Baca Juga: Ketua MPR Minta Pemerintah Kaji Kemungkinan Menutup PT Toba Pulp Lestari
Namun jika dlihat dari akun Facebook milik salah satu aktivis yakni Togu Simorangkir, Tim 11 Ajak Tutup TPL ini sempat dihadang aparat kepolisian tepatnya di kawasan Bundaran Senayan Jakarta. Mereka dilakukan tes antigen oleh aparat kepolisian dengan hasil 1 orang dinyatakan reaktif.
"10 orang baru dibebaskan dari Polres Jakpus. 1 di Isoman di pasar Rumput," tuturnya.
Sebenarnya, kata Rocky, pihaknya telah berkali-kali bersurat kepada Presiden Jokowi terkait aspirasinya. Namun, menurutnya, hingga kekinian tidak pernah ada respons.
"Dari Aliansi sudah mengirimkan surat ke Presiden Senin lalu. Tapi belum ada respons," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Irjen Kemendagri Pastikan Wilayah Solo Raya Kembali Kondusif Setelah Unjuk Rasa
-
Tinjau Pos Kamling di Makassar, Mendagri Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat
-
KontraS Ingatkan Prabowo: Tim Investigasi Harus Benar-benar Independen, Bukan Sekadar Janji
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
-
Tiba Jam 2, Sherina Munaf Diperiksa Polres Jaktim Terkait Penjarahan Rumah Uya Kuya! Apa Kaitannya?
-
3 Mahasiswa Hilang Misterius Usai Demo, KontraS Curiga Ada Penghilangan Paksa!
-
Plot Twist! Kejagung Klaim 'Dicari' Jaksa, Tapi Silfester Koar-koar Sudah Damai dengan JK
-
Cermati Galon Air Minum, Waspadai Kandungan BPA: Bisa Melebihi Batas Aman
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur
-
Soal Usulan TGPF Demo Rusuh Agustus, Menko Yusril: Keputusan di Tangan Presiden Prabowo!