Suara.com - Pancasila merupakan dasar negara yang terdiri dari lima sila. Pada setiap bagiannya terkandung butir-butir pengamalan yang digunakan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari. Salah satunya, pengamalan sila ke-4 Pancasila.
Sila keempat Pancasila berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" yang dilambangkan dengan kepala banteng.
Pengamalan Pancasila dalam bentuk butir-butir kehidupan bernegara awalnya diatur melalui Ketetapan MPR No.II/MPR/1978, kemudian disempurnakan dengan Ketetapan MPR No.1/MPR/2003.
Dikutip dari website Kementerian Pertahanan RI, terdapat 10 butir pengamalan sila ke-4 Pancasila. Butir-butir tersebut termuat dalam artikel “45 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila” (2014). Berikut rinciannya:
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Butir-butir pengamalan Pancasila memang digunakan sebagai landasan bernegara. Namun, butir tersebut juga bisa diterapkan dalam lingkungan terkecil, yakni keluarga.
Sebuah keluarga tentu memiliki persoalan-persoalan yang harus diselesaikan dengan bijaksana. Setiap individu dalam keluarga juga memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam melihat suatu masalah. Oleh sebab itu, pengalaman sila ke-4 patut diterapkan di dalamnya.
Berikut contoh pengamalan Pancasila sila ke-4 di lingkungan keluarga dilansir dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI:
- Setiap masalah keluarga diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
- Berjiwa besar untuk menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarga.
- Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan musyawarah.
- Setiap anggota keluarga bertanggung jawab melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Nah, itulah beberapa contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila di lingkungan keluarga.
Kontributor : Lolita Valda Claudia
Baca Juga: Viral Bocah 2 Tahun Lafalkan Pancasila, Warganet Teringat Hotman Paris
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian