Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan vaksinasi Covid-19 memicu mutasi virus baru yang lebih berbahaya dari virus corona.
Narasi ini dibagikan melalui video di kanal YouTube Bossman Mardigu. Video ini berisi laporan informasi terkait Covid-19.
Secara keseluruhan, video membahas mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi masyakarat. Kondisi ekonomi di Tanah Air disebut pada akhirnya akan berubah.
Namun di menit 2:47, terdapat pernyataan mengenai mutasi baru yang dipicu karena vaksin. Informasi dalam video menyatakan setiap orang harus terus bertahan hingga beberapa tahun kedepan, karena pandemi masih berlangsung.
Pandemi disebut tidak berakhir karena sifat mutan virus corona. Mutasi Covid-19 akan terus bermunculan, dan bahkan semakin berbahaya karena vaksinasi.
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
"KITA TERBUNUH OLEH COVID SECARA TIDAK LANGSUNG & VAKSIN BISA MENUSUK DARI BELAKANG! - Mardigu Wowiek"
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Baca Juga: Siti Fadilah Ragukan Covid-19: Kalau Masih Punya Kepentingan ya Pandemi Terus
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- media jaringan Suara.com, informasi vaksin memicu mutasi virus corona yang lebih berbahaya tidak benar.
Setelah melakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa Covid-19 adalah virus yang dapat bermutasi menjadi varian baru. Namun, mutasi virus corona yang muncul sifatnya sama dan tidak semakin ganas.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM), Eijkman Amin Soebandrio mengatakan vaksinasi Covid-19 saat ini masih efektif untuk menghadapi virus corona maupun varian baru. Hal ini dikarenakan belum ada terjadi perubahan struktur virus corona.
Pendapat serupa juga diutarakan Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito. Ia membantah kabar soal vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona.
Wiku menyampaikan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan vaksinasi tidak bisa membuat virus corona bermutasi menjadi varian baru. WHO sendiri telah mengungkap faktor yang menyebabkan virus corona bermutasi.
Dalam penjelasannya, Covid-19 bermutasi karena virus corona menyebar secara luas dalam populasi yang besar serta menginfeksi banyak orang. Ketika virus menyebar luas dalam suatu populasi dan menjangkiti banyak orang, kemungkinan besar akan bermutasi.
Berita Terkait
-
Siti Fadilah Ragukan Covid-19: Kalau Masih Punya Kepentingan ya Pandemi Terus
-
Vaksinasi Merdeka Sudah Sasar 70 Persen Warga Kecamatan Makasar Jaktim
-
Ahli Khawatir Munculnya Gabungan Varian Virus Corona, Ini Risikonya
-
COVID-19 Terus Berkembang, Selain Varian Delta akankah ada yang Baru Lagi?
-
Keluarga Protes Pasien Meninggal dengan Luka Lebam, Ini Kata RSUP Adam Malik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi