Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin sedang jadi sorotan usai mengeluarkan sebuah pernyataan tentang wafatnya ulama. Ia dikecam oleh beberapa warganet karena pernyataan itu dinilai merendahkan pihak tertentu.
Melansir dari terkini.id -- jaringan suara.com, juru bicara wakil presiden Masduki Baidlowi pun menyampaikan klarifikasi terkait polemik tersebut.
Masduki menyebut, pernyataan yang disampaikan Wapres Ma'ruf Amin tersebut mengutip hadis riwayat Al-Thabrani, dan tidak dimaksudkan untuk merendahkan pihak manapun.
"Sekali lagi, itu kutipan hadis. Bukan pernyataan pribadi Wapres," jelas Masduki dalam keterangan resmi.
Pernyataan Wapres tersebut disampaikan dalam acara Peluncuran Program ‘Kita Jaga Kiai’ yang diselenggarakan secara virtual pada Senin, 2 Agustus 2021.
Pada saat itu Ma’ruf Amin mengungkapkan hingga saat ini, sudah ada 605 kiai dan ulama ataupun pengasuh pondok pesantren yang meninggal akibat terpapar Covid-19.
Oleh sebab itu, ia meluncurkan Program ‘Kita Jaga Kiai’ yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Dalam pernyataannya, Wapres Ma'ruf Amin menyebut bahwa jasa para ulama dan kiai memiliki jasa dan peranan yang sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan dan membangun bangsa.
Oleh sebab itu, jasa mereka tak cukup dihargai dengan sekadar materi saja.
Baca Juga: Kerumunan Pengantar Jenazah Habib Saggaf, Warganet Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Palu
"Para kiai dan ulama sebagai pewaris para Nabi telah mentransformasikan ilmu dan peradaban, menjaga, mendidik dan melakukan berbagai perbaikan di segala bidang," kata Wapres.
"Para kiai dan ulama juga mengajarkan sikap patriotik, cinta tanah air (hubbul wathan) dan bela negara. Jasa dan peran besar para kyai, para ulama dan pondok pesantren terhadap perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa sangat besar. Tidak bisa dihargai dengan sekadar materi," ungkap Wapres.
Untuk memperkuat narasi tersebut, Wapres mengutip hadis, yang lengkapnya:
“Meninggalnya seorang ulama adalah musibah yang tak tergantikan, sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal, laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih ringan dari meninggalnya satu orang ulama.” (HR al-Thabrani dalam Mujam al-Kabir dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dari Abu Darda’).
Pernyataan Wapres tersebut sontak menuai kritik dari warganet. Mereka menilai apa yang diucapkan Wapres kurang tepat dan merendahakan pihak tertentu.
“Padahal lahir sama-sama telanjang, dikubur sama-sama di tanah. 1 nyawa = 1 nyawa, bukan 1 nyawa > 1 suku. Ini yang bikin pemuka agama seenaknya memfitnah, semua akan tunduk-tunduk,” kata salah satu warganet.
Tag
Berita Terkait
-
Ulama Arab Saudi Singgung Jamaah Indonesia Hobi Selfie saat di Tanah Suci
-
Viral Ulama Madinah Sindir Jemaah Indonesia Sok-sokan Berdoa Padahal Selfie Doang
-
Heboh! Ulama di Madinah Ini Sentil Jemaah Haji Indonesia Soal Pamer Selfie, Ada Apa?
-
Sentil Jemaah Haji Indonesia yang Sukanya Selfie, Ulama: Berbohong saat Berdoa!
-
Kerumunan Pengantar Jenazah Habib Saggaf, Warganet Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Palu
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Bukan Alam, Jaksa Agung Sebut Bencana Sumatra Akibat Alih Fungsi Hutan
-
Selain UMP Naik, Pramono Anung Siapkan Subsidi Pangan dan Transportasi Buat Buruh
-
Ini Dia! Daftar 5 Provinsi dengan Kenaikan UMP Tertinggi
-
Gus Yahya Tolak Keputusan Lirboyo, Minta Konflik NU Diselesaikan lewat Muktamar
-
Prahara PBNU: Gus Yahya Beri Instruksi Keras, Pengurus Wilayah Jangan Sampai Terbengkalai
-
Pramono Anung Tetapkan UMP 2026: Kenaikannya di Atas Inflasi!
-
BPPTKG: Gunung Merapi Masih Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
-
Boyamin Datangi Dewas KPK, Pertanyakan Bobby Nasution Tak Diperiksa Kasus Pembangunan Jalan Sumut
-
Ngebet Islah, Gus Yahya: Biar Semua Masalah Diselesaikan Muktamirin di Muktamar
-
16.078 Warga Binaan Terima Remisi Natal 2025: 174 Napi Langsung Bebas, Negara Hemat Rp9,4 Miliar