Suara.com - Warga sekitar Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur tak menemukan adanya gerak-gerik pengendara mencurigakan sesaat sebelum ditemukannya mayat wanita hamil terbungkus kardus dan terpal. Sebab, malam hari sebelum mereka digegerkan oleh penemuan mayat tersebut kondisi di sekitar lokasi hujan lebat.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu tukang tambal ban bernama Kris. Tempat dia mangkal hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi penemuan mayat.
Kris menuturkan pada Senin (9/8) dia mangkal di Jalan Raya Bekasi hingga pukul 20.00 WIB. Ketika itu, kata dia, tak ada tanda-tanda mencurigakan di antara pengendara yang melintas di lokasi.
"Enggak ada yang aneh-aneh sih," kata Kris kepada Suara.com, Selasa (10/8/2021).
Menurut Kris, kondisi jalan sekitar lokasi penemuan mayat ketika malam itu juga sepi. Mengingat hujan deras mengguyur hingga pagi hari.
"Sepi lampu juga pada mati, hujannya juga deras kan itu. Rumah saya aja sampai kebanjiran," bebernya.
Kondisi Hamil
Mayat perempuan tanpa identitas ini pertama kali ditemukan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) pada pagi tadi. Korban ditemukan di sisi Jalan Raya Bekasi sekitar pukul 07.44 WIB.
Kaposlek Cakung Kompol Satria Darma menyebut korban dalam kondisi hamil. Dia diduga dibunuh.
Baca Juga: Mayat Wanita Hamil Terbungkus Terpal di Cakung, Kondisi Tangan Terikat dan Cuma Pakai Bra
"Melihat dari fisik nya ada kemungkinan sedang hamil. Tapi kami masih menunggu hasil autopsi," kata Satria saat dikonfirmasi, Selasa.
Hingga kekinian, kata Satria, pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan guna mengungkap kasus ini. Salah satunya dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti dan memeriksa beberapa saksi serta kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi.
"Semua alat bukti maupun petunjuk kami kumpulkan untuk bisa segera mengungkap kasus ini. Termasuk CCTV di sekitar TKP," pungkas Satria.
Tangan Terikat dan Pakai Bra
Salah satu sekuriti perusahaan jasa traktor di sekitar lokasi berinisial L menyebut mayat korban ditemukan dalam kondisi masih segar. Dia menduga korban belum lama meregang nyawa.
"Masih segar, kayaknya belum lama itu," kata L kepada Suara.com di lokasi, siang tadi.
Berita Terkait
-
Lokasi Penemuan Mayat Wanita Hamil di Jalan Raya Bekasi Cakung
-
Mayat Wanita Hamil Terbungkus Terpal di Cakung, Kondisi Tangan Terikat dan Cuma Pakai Bra
-
Dibuang ke Tepi Jalan, Mayat Wanita Terbungkus Terpal di Cakung Diduga Dibunuh saat Hamil
-
Disangka Sampah, Petugas Kebersihan Syok Lihat Mayat Terbungkus Terpal di Cakung
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional