Suara.com - Pulau Pitcairn, di kepulauan Pasifik, menjadi daerah yang hingga kekinian tidak tesentuh pandemi covid-19.
Orang-orang di pulau tersebut bebas berkerumun, tidak memakai masker, seperti di banyak negara lain.
Mark Tomlinson melihat ke luar jendelanya untuk menikmati pemandangan Samudra Pasifik yang membentang ke cakrawala.
"Anda bisa duduk di sini dan bahkan tidak memikirkan covid-19," katanya.
"Anda bisa menyadari betapa beruntungnya berada di sini tanpa mengalami kesulitan seperti orang lain."
Mark tinggal di Pulau Pitcairn, salah satu pulau dengan komunitas paling terpencil di dunia.
Terletak jauh di Pasifik Selatan, hampir 6.000 kilometer jauhnya dari benua mana pun, wilayah teritorial Inggris ini adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang tetap bebas covid-19.
Dengan kemampuan menggantungkan diri pada kekayaan yang dimiliki pulau ini, 47 penduduk Pitcairn selama pandemi mengatakan hidup mereka normal dalam banyak hal, kata Mark.
Mark meninggalkan Washington ketika virus corona mulai menyerang dunia, tiba di pulau itu delapan bulan lalu untuk mengisi posisi sebagai administrator Pemerintah Inggris.
Baca Juga: Selain Kartu Vaksin, Dishub DKI Wajibkan Penumpang Bus AKAP Bawa Surat Bebas COVID-19
Dia adalah salah satu dari sedikit ekspatriat yang tinggal di pulau vulkanik kecil tersebut, yang juga dikenal memiliki salah satu ekosistem laut paling utuh di planet Bumi.
Tanpa lockdown atau harus pakai masker, ditambah pasokan vaksin yang cukup untuk seluruh warga di pulau, Mark mengatakan semua kekhawatiran soal covid-19 dihadapi "hilang begitu saja".
"Tetapi ketika kita bicara dengan keluarga atau melihat angka-angka di Inggris, kita jadi diingatkan tentang apa yang dialami orang lain," katanya.
"Kehidupan di sini benar-benar berbeda dibandingkan dengan tempat lain," kata Charlene Warren, Wali kota Pitcairn.
"Kami cukup beruntung berada jauh di sini di mana pada dasarnya kami bisa menutup perbatasan kami."
Lahir dan besar di Pitcairn, Charlene mengatakan berada di tempat yang terisolasi menjadi sesuatu yang membuatnya nyaman.
Dia hanya melakukan perjalanan beberapa kali ke Selandia Baru dan negara tetangga Tahiti, yang berjarak 2.170 kilometer, atau setara dengan perjalanan laut empat hari jauhnya.
Sebaliknya, bagian tersulit dari pandemi covid-19, menurutnya, adalah energi dan kehidupan yang hilang, yang biasanya dibawa turis ke pulau itu.
"Biasanya, pulau kami ramai dengan turis yang datang dan pergi, kapal pesiar yang mampir untuk kunjungan singkat, atau kapal pesiar yang datang ke sini," kata Warren.
"Sangat menyenangkan bisa berinteraksi dengan orang baru dan berbagi sedikit surga kami dengan mereka."
Perjalanan vaksin yang luar biasa
Pulau Pitcairn menutup perbatasannya di awal pandemi untuk melindungi warga lanjut usia. Diketahui warga yang paling tua di pulau tersebut berusia 93 tahun.
Saat menutup perbatasan, mereka hanya menjaga kapal pasokan yang beroperasi dengan Selandia Baru.
Koridor perjalanan juga telah dibuat dengan Selandia Baru, bagi warga di pulau yang ingin melakukan perjalanan laut selama dua minggu untuk mengunjungi keluarga atau sahabat, atau untuk mencari perawatan medis yang tidak tersedia.
Hanya sedikit orang yang merasa perlu untuk meninggalkan pantai pulau yang masih asri dan lanskap pegunungan yang rimbun.
"Banyak orang tetap tinggal di Pitcairn untuk waktu yang cukup lama tanpa meninggalkan pulau. Jadi, mereka adalah populasi yang cukup tangguh," kata Tomlinson.
"Mereka tidak benar-benar suka bepergian seperti layaknya orang-orang di negara lain."
Selain karena perbatasan yang ketat, pulau Pitcairn juga memiliki program vaksinasi yang baik, sehingga mereka bisa bebas covid-19 hingga saat ini.
Inggris menjamin vaksin untuk semua Wilayah Seberang Laut Inggris.
Pada bulan Mei, setelah melewati perjalanan lebih dari 15.000 kilometer, pasokan AstraZeneca tiba dan cukup untuk memvaksinasi seluruh penduduknya.
Menjadi sebuah "operasi besar untuk mendapatkan vaksin dari Inggris hingga bisa sampai ke Pitcairn", kata Komisaris Tinggi Inggris untuk Selandia Baru dan Gubernur Pitcairn Laura Clarke.
Butuh tiga penerbangan, perjalanan darat, perjalanan dua minggu di perairan Pasifik selatan, kemudian dan dengan cepat ditransfer untuk dapat mengamankan sejumlah dosis vaksin sampai ke pulau Pitcairn.
Menjaga vaksin pada suhu yang tepat sepanjang perjalanan menjadi tantangan, saat kru harus berpacu dengan waktu, sebelum sistem pendingin vaksin kedaluwarsa.
Meskipun 86 persen populasi orang dewasa sudah divaksinasi, pulau ini tetap bertindak hati-hati.
Perbatasan mungkin tetap berlaku sampai setidaknya tahun depan.
"Sungguh menyayat hati melihat apa yang terjadi di dunia," kata Warren.
"Kita punya banyak hal yang harus disyukuri."
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.
Berita Terkait
-
Selain Kartu Vaksin, Dishub DKI Wajibkan Penumpang Bus AKAP Bawa Surat Bebas COVID-19
-
Heboh Pemerasan Surat Antigen Rp 90 Ribu di Tol, Begini Fakta Sebenarnya
-
Viral Wanita Berpakaian APD Jual Surat Bebas Covid-19 Palsu di Dalam Bus
-
Kartu Vaksin Jadi Syarat Perjalanan, Dishub Bantul Terapkan ke Pengunjung Tempat Wisata
-
Catat! Ini Syarat dan Aturan Nikah selama PPKM Darurat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau