Ketika memerintah Afghanistan, mereka tak pernah bisa mengendalikan semua wilayah di utara. Kali ini, sepertinya mereka bertekad untuk menguasai wilayah itu sepenuhnya sebelum beralih ke Kabul.
Putus asa dengan kemajuan Taliban, Presiden Ashraf Ghani terbang ke Mazar-i-Sharif untuk mengumpulkan panglima perang --yang dulu pernah dia coba singkirkan-- untuk meminta bantuan mempertahankan kota terbesar di utara itu ketika Taliban semakin dekat.
Biden Tak Menyesal
Di Washington, pejabat pertahanan AS pada Rabu dengan mengutip pihak intelijen mengatakan Taliban dapat mengepung Kabul dalam 30 hari dan kemungkinan merebut kota tersebut dalam 90 hari, mengingat kemajuan pesat yang mereka capai mereka dalam pertempuran.
"Tapi ini bukan kesimpulan yang bisa dipastikan," kata pejabat yang menolak disebut namanya.
Dia menambahkan bahwa pasukan keamanan Afghanistan bisa membalik momentum itu dengan lebih banyak perlawanan.
Biden pada Selasa (10/8) mengatakan dirinya tidak menyesali keputusan untuk menarik pasukan AS. Dia mendesak pemimpin Afghanistan untuk berjuang demi tanah air mereka.
Semua akses ke Kabul, yang berada di atas dataran yang dikelilingi pegunungan, dipenuhi warga sipil yang pergi menghindari kekerasan, kata seorang sumber di kalangan negara Barat.
Dia menambahkan bahwa ada risiko pejuang Taliban berada di antara para pengungsi.
Baca Juga: Gedor Setiap Pintu, Taliban Kumpulkan Gadis Belia untuk Dijadikan Budak Seks
"Yang menjadi kekhawatiran adalah ada pengebom bunuh diri yang memasuki kawasan diplomatik untuk menakut-nakuti, menyerang, dan memastikan setiap orang segera pergi," kata dia.
Taliban mengendalikan sebagian besar Afghanistan dari 1996 sampai 2001, lalu digulingkan karena menyembunyikan pemimpin Al Qaida Osama bin Laden setelah peristiwa 11 September.
Mereka ingin merebut kekuasaan kembali dari tangan pemerintah Afghanistan dukungan AS dan memberlakukan kembali hukum Islam yang ketat.
Generasi baru Afghanistan, yang kini beranjak dewasa sejak 2011, khawatir kemajuan yang sudah dicapai, seperti hak-hak perempuan dan kebebasan pers, akan lenyap.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 1.000 warga sipil terbunuh pada Juli. Komite Palang Merah Internasional mengatakan bahwa sejak 1 Agustus sebanyak 4.042 orang yang terluka telah dirawat di 15 fasilitas kesehatan.
Taliban membantah telah menargetkan atau membunuh warga sipil. Kelompok itu menyerukan agar penyelidikan yang independen dilakukan. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Lari dari Kekejaman Taliban, Warga Afganistan Tidur di Jalanan Ibu Kota
-
Gedor Setiap Pintu, Taliban Kumpulkan Gadis Belia untuk Dijadikan Budak Seks
-
Pemerintah Afghanistan di Ambang Runtuh, Taliban Bisa Rebut Ibu Kota Kabul Dalam 90 Hari
-
Taliban Kuasai Kembali Afganistan, Anak-anak Ikut Jadi Korban Kekerasan
-
Taliban Makin Ganas, Presiden AS Minta Afganistan Berjuang Sendiri
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah
-
Janjian Ketemu Makan Siang, Istana Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo - Jokowi di Kertanegara
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Prabowo Wajibkan TNI Melek Tekonologi dan Ikut Perkembangan Zaman
-
Misteri 2 Jam Pembicaraan 4 Mata di Kertanegara, Jokowi Beri 'Masukan Rahasia' ke Prabowo
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya