Suara.com - Baliho hingga billboard Ketua DPR RI Puan Maharani yang marak ternyata tak berpengaruh dengan elektabilitas sebagai modal jelang Pilpres 2024. Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia.
Menanggapi hal itu Politisi PDIP, Arteria Dahlan, angkat bicara dan menilai tidak ada kaitannya antara baliho dengan elektoral. Menurutnya, pemasangan baliho memang tidak ditujukan untuk kepentingan elektoral.
"Ya yang keliru yang mengaitkan baliho dengan kepentingan elektoral, kalau baliho Mba Puan dari awal memang tidak ditujukan dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kepentingan elektoral," kata Arteria kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, tidak perlu ada survei yang mengukur soal ada atau tidaknya efek elektoral dari baliho Puan. Ia mengaku sudah tahu cara untuk menaikan elektabilitas namun bukan dengan baliho.
"Kami pasang baliho untuk naikkan elektabilitas? Teori dari mana itu? Makanya jangan berburuk sangka, enggak usah tanya sama konsultan politik dan pakar-pakar yang ahli di marketing politik, kita sangat paham instrumen-instrumen untuk meningkatkan elektabilitas itu apa saja, pastinya bukan baliho," tuturnya.
Kemudian Arteria mengklaim Puan sudah punya modal keterkenalan di masyarakat.
Menurutnya, Puan sudah terkenal semenjak menjadi Menko PMK.
"Insya Allah beliau sudah dikenal. Jadi enggak perlu mengenalkan beliau lewat baliho. Nah pertanyaan seperti itu mungkin lebih relevan ke orang lain. Mba Puan sedang fokus," tuturnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi III DPR RI itu pun mempertanyakan mengapa baliho-baliho Puan dipermasalahkan. Ia menyinggung soal pihak yang melakukan pemasangan baliho lebih dulu dari pada Puan.
Baca Juga: Rocky Gerung Puji Jokowi Politikus Lihai, Lepas dari Kendali Megawati
"Kalau mau jujur saja sama diri sendiri, ngerasa enggak sih, dulu ada yang sudah banyak pasang baliho dan main medsos, begitu mereka kalah panggung, issuenya digeser ke yang lain. Bawa-bawa mengatasnamakan rakyatlah, padahal baliho-baliho yang dan medsos-medsos yang sempat diviralkan kemarin kurang apa tendensinya ke pilpres?," tandasnya.
Untuk diketahui, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menjelaskan, dalam survei terbaru yang dilakukan pihaknya Puan dan Airlangga berada di urutan paling buncit dari 10 nama yang dilakukan simulasi elektabilitas.
"Ternyata ketika diuji di 10 nama berada di peringkat terbawah. Ada Puan Maharani 1,4 persen dan Airlangga 1 persen," kata Yunarto dalam paparannya yang disiarkan secara daring, Kamis (12/8/2021).
Yunarto mengatakan, dengan hasil itu maraknya baliho Puan dan Airlangga dimana-mana ternyata tak terbukti dan linear dengan elektabilitas.
Ia pun menjelaskan sejumlah faktor perolehan elektabilitas keduanya berada di bawah meski balihonya marak dan menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Pertama, tingkat pengenalannya tidak naik secara masif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran