Suara.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono angkat bicara soal klaim PSI yang menyebut bakal mengajukan hak interpelasi atau pemanggilan terhadap Gubernur Anies Baswedan. Dia menyebut, hal itu hanya klaim sepihak saja dari PSI.
Wacana interpelasi itu digulirkan PSI dengan menyebut sudah disampaikan lebih dulu oleh PDIP karena menolak ajang balap mobil listrik Formula E. Namun, Gembong menyebut sejauh ini PSI tidak menjalin komunikasi apapun dengan pihaknya.
"Komunikasi saja belum, makanya tiba-tiba kok klaim gitu," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Jumat (13/8/2021).
Karena itu, dia menyayangkan sekaligus heran dengan klaim PSI tersebut. Apalagi, PSI sudah menyampaikan akan mengajukannya bersama dengan PDIP.
"Ngomong sama kita pun tidak. Artinya, kalau dia menyatakan PDI Perjuangan bersama PSI mengajukan hak interpelasi kan minimal ada komunikasi dulu dengan PDI Perjuangan," tuturnya.
Sejauh ini, Gembong menyebut, belum ada rencana untuk menggulirkan hak interpelasi. Karena itu, dia meminta PSI tidak asal mencatut nama PDIP dalam rencananya.
"Ya boleh-boleh saja dia klaim gitu, tapi sikap resmi Fraksi PDI Perjuangan kan otonomi Fraksi PDI Perjuangan, bukan PSI yang menentukan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar menyatakan pihaknya di DPRD bakal tetap menolak gelaran Formula E. Sikap ini tetap diambil meski Gubernur Anies Baswedan menjadikan ajang balap mobil listrik itu sebagai isu prioritas di tahun 2022.
Selain itu, pihaknya juga menyambut baik usulan menanggapi usulan anggota Fraksi PDI-P yang juga berniat mendorong hak interpelasi memanggil Anies untuk menjelaskan masalah Formula E. Ia menyebut di kondisi darurat pandemi sekarang ini, sudah saatnya mengesampingkan ego politik dan memperjuangkan pengembalian uang rakyat.
Baca Juga: Tolak Formula E Tahun Depan, PSI Setuju Interpelasi Anies
“Sebelumnya hanya PSI yang secara konsisten keras menolak Formula E dari awal. Kalau ada partai lain yang melihat bagaimana uang rakyat dihambur-hamburkan di Formula E tentu saja kami sambut baik. Kalau bisa jangan hanya interpelasi, tapi sekaligus ajukan hak angket,” ujar Michael kepada wartawan, Kamis (12/8/2021).
Menurutnya langkah pemanggilan Anies itu mendesak dilakukan setelah dikeluarkannya Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2021 yang mencatat bahwa ajang Formula E menjadi isu prioritas yang harus terselenggara pada 2022.
Sebab, anggaran Rp 4,48 triliun untuk Formula E seharusnya digunakan untuk penanganan pandemi. Bantuan sosial untuk jutaan warga yang membutuhkan dan tangki oksigen bisa dianggarkan dari dana Formula E.
“Lagi pula revisi feasibility study yang direkomendasikan BPK saja belum dikerjakan, kok sudah berani langsung menjadwalkan kegiatan ini? Gubernur Anies tolong jangan tunggangi uang rakyat untuk tujuan politik elektoral pilpres semata," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf