Suara.com - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan mengumumkan masa depan karier politiknya pada Senin (16/8/2021), setelah dikabarkan akan mundur dari jabatannya.
Menyadur Channel News Asia Minggu (15/8/2021) Menteri Departemen Perdana Menteri (Fungsi Khusus) Mohd Redzuan Md Yusof yang mengatakan bahwa para pemimpin Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) mengadakan rapat pada Minggu (15/8/2021) untuk membahas skenario jika Muhyiddin mundur.
"Insya Allah akan ada pengumuman (oleh Muhyiddin) ... apa pun itu tunggu saja besok," katanya seperti dikutip Bernama.
"Perdana menteri telah mengeksplorasi setiap opsi hanya untuk kepentingan rakyat di masa krisis ini. Namun, kami akan mematuhi Konstitusi.
"Terserah Yang di-Pertuan Agong untuk memastikan bahwa negara ini terus dipimpin oleh kepemimpinan yang peka terhadap kepentingan rakyat," tambah Mohd Redzuan.
Muhyiddin adalah presiden Bersatu yang memimpin pemerintahan Perikatan Nasional. Dia dilantik sebagai perdana menteri Malaysian kedelapan pada 1 Maret 2020.
Muhyiddin juga membuat Bersatu keluar dari koalisi Pakatan Harapan (PH) yang saat itu berkuasa dan menyebabkan keruntuhannya.
Selain pandemi Covid-19, Malaysia saat ini juga sedang dihadapkan permainan kekuatan politik.
Sejumlah anggota parlemen Organisasi Nasional Melayu Bersatu, yang dipimpin oleh presiden partai Ahmad Zahid Hamidi, menarik dukungan mereka untuk Muhyiddin pada awal Agustus.
Baca Juga: Muhammadiyah Buka Kampus Pertama di Malaysia
Perdana menteri awalnya bersikeras bahwa dia masih memimpin mayoritas parlemen, dan berjanji untuk membuktikan legitimasinya melalui mosi percaya yang dijadwalkan akan diajukan di parlemen pada 7 September.
Namun, pada hari Jumat Muhyiddin berpidato yang disiarkan televisi nasional, mencari dukungan bipartisan agar dapat bertahan.
Dalam pidatonya, Muhyiddin berjanji akan mengajukan RUU amandemen konstitusi untuk membatasi posisi perdana menteri menjadi dua periode dan RUU anti-partai.
Namun, usulan Muhyiddin ditolak oleh PH, yang mengatakan bahwa usulan itu pada dasarnya adalah pengakuan terbuka bahwa ia telah kehilangan dukungan dari mayoritas Majelis Rendah. Sejak itu, blok oposisi memintanya untuk mundur.
UMNO juga mengatakan tidak akan mempertimbangkan tawaran dari seseorang yang tidak lagi memiliki legitimasi. Bahkan UMNO Menyebut tawaran tersebut sebagai penyuapan terbuka.
Media lokal melaporkan dengan mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Muhyiddin akan mengajukan pengunduran dirinya minggu depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
Terkini
-
Akademisi UGM Kritik Keras Kebijakan Pangan PrabowoGibran: Hukum dan HAM Diabaikan
-
PAN 'Tolak Halus' Ide Koalisi Permanen: Kami Sudah Tiga Kali Setia dengan Prabowo
-
FIAN Indonesia Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, Hak Atas Pangan Belum Jadi Prioritas
-
Belum Kering Luka Banjir, Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh Siang Ini
-
Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
-
Korban Dugaan Ilegal Akses Akun Mirae Asset Bertambah, Kerugian Klaim Capai Rp 200 Miliar
-
VP Sekretaris SKK Migas Tewas, Sepeda Melaju 30-40 Km/Jam Sebelum Hantam Bus TransJakarta
-
Bakal Jadi Kado Akhir Tahun? Ketua KPK Buka Suara soal Tersangka Korupsi Kuota Haji
-
Geger Internal PBNU, FKNM NU Turun Gunung: Selesaikan Konflik Lewat Musyawarah
-
Di Negara Ini Koruptor Dihukum Mati, Beda dengan Indonesia