Suara.com - Seorang perempuan jurnalis mengungkapkan ia harus bersembunyi dari Taliban ketika Afghanistan mulai dikuasai kelompok tersebut.
Menyadur The Guardian Senin (15/8/2021), jurnalis tersebut menulis pesan dan kisahnya tanpa mengungkapkan identitas karena alasan keamanan.
"Dua hari yang lalu saya harus meninggalkan rumah dan kehidupan saya di utara Afghanistan setelah Taliban merebut kota saya. Saya masih dalam pelarian dan tidak ada tempat yang aman untuk saya tuju." tulis jurnalis tersebut.
Ia mengungkapkan, harus kehilangan pekerjaannya karena Taliban sudah menguasai kotanya.
"Minggu lalu saya adalah seorang jurnalis berita. Hari ini saya tidak bisa menulis dengan nama saya sendiri atau mengatakan dari mana saya berasal atau di mana saya berada. Seluruh hidup saya telah dilenyapkan hanya dalam beberapa hari." tulisnya.
Selama berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001, Taliban memberlakukan pembatasan yang cukup keras, termasuk pada wanita yang tidak diizinkan untuk bekerja.
"Saya sangat takut dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya. Apakah saya akan pulang? Apakah saya akan melihat orang tua saya lagi? Ke mana saya akan pergi? Jalan raya diblokir di kedua arah. Bagaimana saya akan bertahan?" ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan jika wilayah yang masih dikontrol pemerintah adalah bandara dan beberapa kantor polisi distrik, selain itu sudah dikuasai Taliban.
Wartawan tersebut juga khawatir karena ia seorang wanita berusia 22 tahun dan memiliki pekerjaan, sesuatu yang sangat dilarang oleh Taliban.
Baca Juga: Pemerintah Afghanistan yang Didukung Amerika Tumbang, Anggota Kongres AS Marah
"Saya juga tidak aman karena saya seorang jurnalis berita dan saya tahu Taliban akan datang mencari saya dan semua rekan saya."
"Saya seorang wanita berusia 22 tahun dan saya tahu bahwa Taliban memaksa keluarga untuk memberikan anak perempuan mereka sebagai istri bagi para pejuang mereka," ungkapya.
Ada di Mana-mana
Dikutip dari Channel News Asia, hingga saat ini Taliban berhasil merebut 26 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan dalam waktu kurang dari dua minggu.
Wanita tersebut mengungkapkan bahwa ia berhasil melarikan diri berkat bantuan pamannya. Saat mencoba keluar, ia masih sempat dicegat oleh Taliban.
"Paman saya menawarkan bantuan untuk membawa saya ke tempat yang aman, jadi saya mengambil telepon saya dan chadar (burqa Afghanistan) dan pergi. Orang tua saya tidak akan pergi meskipun rumah kami sekarang berada di garis depan pertempuran,"
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
Terkini
-
Temui Prabowo di Hambalang, Mensos Gus Ipul Beberkan Arahan Penting untuk Program Sekolah Rakyat
-
8 Korban Helikopter Jatuh di Hutan Kalsel Diidentifikasi, Dua Warga Riau
-
Halte Transjakarta Pasar Genjing Dialihkan Imbas Proyek LRT, Sampai Kapan?
-
Polisi Beberkan Peran 12 Tersangka Penjarah Rumah Uya Kuya, dari Provokator hingga Eksekutor
-
Siapa Azis Wellang? Tersangka Illegal Logging yang Main Domino Bareng Menhut Raja Juli
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Timur dan Barat: Layanan untuk Perpanjang SIM A dan C
-
Monas Resmi Bisa Digunakan untuk Event Keagamaan, Ini Kata Pramono Anung
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!