Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang wanita marah karena ulah tetangga menjemur banyak tikar di pagar dan gerbang rumahnya viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh sebuah akun Tiktok, Minggu (16/8/2021) tampak seorang wanita memperlihatkan halaman rumahnya yang dipenuhi dengan jemuran tetangga.
Tepatnya di bagian pagar dan gerbang, terdapat banyak tikar berukuran besar yang sedang dijemur.
Wanita tersebut mengaku sudah memperingatkan tetangga untuk tidak menjemur tikar di bagian gerbang, namun tak diindahkan. Ia pun meradang karena susah keluar masuk rumah saat pintu gerbang dijadikan tempat jemur tikar.
"Ya Allah aku punya tetangga kok gini banget sih betul-betul udah pernah aku bilang pintu pagar jangan dipakai jemur, tapi kenapa kok nggak dianggap omonganku ini terlalu," ujar wanita tersebut dalam videonya, dikutip suara.com, Senin (16/8/2021).
"Ya Allah, pintu pagar, buat jemur," ucapnya dalam video.
Beberapa warganet yang melihat video tersebut merasa curiga jika tikar-tikar tersebut adalah milik si pemilik rumah. Ia disebut memfitnah tetangga agar viral di media sosial.
Meskipun begitu, wanita tersebut bersikeras bahwa jemuran itu bukan miliknya. Ia bahkan berani bersumpah mati.
"Nggak yakin kalau itu milik tetangga, coba berani nggak sumpah demi Allah dan nabi Muhammad kalau itu punya tetangga, hati-hati nanti tetangganya tersinggug," ujar salah satu warganet.
Baca Juga: Pria Tua Pelaku Pelecehan Seksual Diamankan, Polsek Turi: Sedang Kami Periksa Kejiwaannya
"Aku nggak percaya kalau itu karpet jemuran punya tetangganya," sahut warganet lain.
"Sumpah demi Allah kalau jemuran itu bukan punya saya. Kalau jemuran itu punya saya, mudah-mudahan hari ini Allah mengambil nyawa saya/ mati, tolong aminkan ya, salam," jawab wanita tersebut di kolom komentar.
"Dia nggak punya pagar tapi punya usaha laundry. Setiap jemur-jemur yang besar-besar pasti di pagar saya, nggak suka kenapa pintu pagar jadi tempat jemur, kan buat keluar masuk," sambungnya.
Berita Terkait
-
Bocah Beli 2 Mi Instan untuk Makan Berlima, Wanita Ini Jadi 'Malaikat' di Depan Kasir
-
Viral Penampakan Kuburan di Dekorasi Indah Bak Pesta Pernikahan, Bikin Melongo!
-
Viral Bocah Badut Pengamen Palak Bapak-bapak Tunadaksa Demi Uang Rp 2 Ribu
-
Dapat Orderan ke-7, Ibu-Ibu Ojol Dibikin Terharu oleh Customer, Diminta Pulang ke Rumah
-
Pria Tua Pelaku Pelecehan Seksual Diamankan, Polsek Turi: Sedang Kami Periksa Kejiwaannya
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus