"Karena APD-nya donasi sak-welase, kalau yang donasi itu pabrik besar bagus dapatnya. Tapi kalau yang donasi itu pabrik-pabrik kecil atau persoarangan, ya APD 50 ribuan. Akhirnya ketika mereka pakai, tidak selamat, dan itu rumah sakit, PERSI, Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan menurut saya masih kurang perhatian di sana," ungkap dokter Maha.
Faktor ketiga dan yang paling menyakitkan bagi para nakes adalah adanya penolakan dari masyarakat kaum anti-sains, penganut teori konspirasi, hingga orang yang lebih percaya politisi ketimbang dokter.
"Dengan musuh dan problem begitu banyak, nakes kita itu kayak tikus yang terjepit terus penyet. Kalau mereka lolos dari semua ini dan tidak gila, tetap waras, berarti imannya terhadap Tuhan dan Tuhan yang tolong dia."
RS Khusus Nakes, bukan DPR
SEJAK awal pandemi, nakes selalu diminta berlapang dada melihat tingkat para pejabat negara yang melontarkan pernyataan tanpa empati ke publik.
Salah satunya, Wakil Sekretaris Jenderal PAN Rosaline Irine Rumaseuw yang meminta pemerintah menyediakan rumah sakit khusus untuk pejabat saat nakes tengah berjuang hidup mati melawan lonjakan covid-19 akibat varian delta, Juli.
Dokter Maha yang pernah bertugas sebagai Kepala IGD Rumah Sakit Daha Husada, Kediri itu mengaku sakit hati mendengar pernyataan pejabat seperti ini, dia mengusulkan rumah sakit khusus untuk nakes terpapar covid-19.
"DPR minta rumah sakit, aku pikir ini orang-orang edan, nakes saja tidak dapat rumah sakit, jadi di tengah kondisi kayak ini ya memang akhirnya membuat kita berevolusi kayak teori Darwin tentang jerapah berleher panjang dan jerapah berleher pendek, akhirnya kita kayak evolusi seperti itu," tuturnya.
Insentif Disunat
Baca Juga: Waspada, Dokter Bilang COVID-19 Bisa Bikin Otak Lemot Loh!
DOKTER Maha menegaskan, tidak ada satu pun dokter yang berharap mencari cuan dari pandemi ini.
Pada kenyataannya dokter juga menjadi korban, insentif mereka dipotong, bekerja di atas normal, dan stres berat.
Dia bercerita, salah satu rekan sejawat dokternya harus kehilangan istri dan mertua akibat covid-19, anaknya juga sakit.
"Betapa kesedihan yang harus ditanggung, tapi rumah sakit tidak peduli, ketika negatif ya langsung disuruh kerja," sambungnya.
Insentif dokter spesialis yang seharusnya Rp 15 juta entah kenapa jadi Rp 4 juta, dokter umum yang harusnya Rp 10 juta juga cuma dikasih Rp 1 juta.
"Mereka pikir enak ya nakes dapat duit segitu. Tapi mereka tidak berpikir kalau kita bertaruh nyawa. Kalau dibandikan dengan uang yang diterima ya tidak sebanding, taruhannya nyawa," tegas dokter Maha.
Berita Terkait
-
Waspada, Dokter Bilang COVID-19 Bisa Bikin Otak Lemot Loh!
-
Update COVID-19 Jakarta 17 Agustus: Positif 655, Sembuh 920, Meninggal 24
-
Meriahkan HUT Ke-76 RI, BRI Beri Beasiswa untuk 1.800 Anak Tenaga Pendukung Kesehatan
-
Zona Hijau Tingkat RT Turun 76 Persen, Wawali Kota Jogja Berharap Agustus Meningkat Lagi
-
Kasus Covid-19 Menurun 41,6 Persen dari Puncak Lonjakan Akibat Varian Delta
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045