Suara.com - Aktivis dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Barat, Rosa Moiwend, menilai bahwa masyarakat Papua sekarang tidak hanya menjadi korban rasisme melainkan juga tindakan kolonialisme. Menurutnya, rasisme dan kolonialisme berada dalam satu poin yang dirasakan rakyat Papua kekinian.
"Intinya bahwa kolonialisme dan rasisme itu satu poin. Jadi seperti sekarang di Papua ini kalau kita bilang tidak ada rasisme di Papua berarti kita tidak sadar bahwa ada kolonialisme," kata Moiwend dalam diskusi bertajuk 'Akar Rasisme Dalam Pusaran Konflik Papua' yang digelar secara daring, Kamis (19/8/2021).
Moiwend mengatakan, kolonialisme yang terjadi di Papua kekinian bukan seperti apa yang dilakukan pada saat bangsa Eropa datang dahulu. Melainkan dilakukan dengan gaya baru.
"Sekarang pun dengan program-program pembangunan itu bentuknya adalah sangat kolonial. Tadi kalau dibilang bentuk kolonial baru lewat investasi, militerisme yang masuk ini bentuk-bentuk kolonial baru," tuturnya.
Lebih lanjut, Moiwend menyatakan bahwa rakyat Papua sudah lama bergelut dengan rasisme. Hal itu lah yang membuat mengapa rakyat Papua masih melakukan perlawanan terhadap tindakan rasisme.
Selama ini, kata dia, pemerintah tidak pernah menyelesaikan masalah rasisme dan membicarakannya secara terbuka.
"Jadi 2019 itu meledak. Meledak itu tidak ada yang bisa mengontrol dan mengendalikan setiap orang Papua punya pengalaman individu yg bisa menjadi pengalaman kolektif sehingga tidak bisa menyalahkan ketika terjadi rakyat papua turun ke jalan dan melakukan protes tindakan rasisme," tuturnya.
Lebih lanjut, Moiwend kemudian menyinggung soal kemerdekaan Indonesia yang baru saja menginjak 76 tahun. Ia pun mempertanyakan soal arti kemerdekaan tersebut.
Baca Juga: TII: Implementasi Otsus Papua Harus Tetap Mendengarkan Aspirasi Masyarakat Papua
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!