Suara.com - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan ada penduduk Indonesia yang namanya hanya terdiri dari 1 atau 2 huruf serta disertai angka. Menurutnya, hal tersebut jadi kendala bagi mereka untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Zudan mencontohkan ada satu warga yang namanya NA70. Memang belum ada pedoman apapun dari pemerintah terkait pemberian nama. Namun pada realitanya, pemberian nama itu justru menyulitkan pemiliknya, salah satunya ialah dalam hal keuangan.
"Di dalam data kependudukan kita, ada penduduk yang namanya hanya 1 huruf, banyak yang 2 huruf, nah ini belum matching dnegan sistem di perbankan," kata Zudan dalam Webinar Jaga: Bansos Dipotong yang disiarkan melalui kanal YouTube KPK RI, Kamis (19/8/2021).
Padahal menurutnya, data yang dimiliki oleh pemilik nama tersebut sudah sesuai sebagai penerima bantuan. Ternyata permasalahannya ada pada perbankan.
Di mana setiap penerima bantuan itu dalam mekanismenya mesti membuka rekening di bank untuk menerima transfer uang tunai misalnya. Tetapi para pemilik nama dengan kombinasi huruf dan angka itu tidak bisa membuka rekening sama sekali karena aturan yang ditetapkan oleh perbankan.
"Di banknya itu menolak yang ada nama dengan angka. Padahal itu benar," ujarnya.
"Kemarin kami bersama ibu Mensos rapat dengan Himbara kalau datanya sama dengan data kependudukan mestinya bank tidak perlu menolak karena datanya sudah cocok, who you are-nya sudah benar," tambahnya.
Selain itu, banyak juga penduduk yang tidak mengisi kolom nama ibu atau ayah pada pendataan. Itu juga menjadi kendala bagi mereka yang seharusnya mendapatkan bantuan.
"Nah, mestinya perbankan tidak perlu menolak sepanjang cocok dengan data di dukcapil," ucap Zudan.
Baca Juga: Mengintip Cara Pemprov Kepri Beri Bantuan Untuk Warga dan Usaha Terdampak COVID-19
Tag
Berita Terkait
-
Mengintip Cara Pemprov Kepri Beri Bantuan Untuk Warga dan Usaha Terdampak COVID-19
-
Cetak Kartu Vaksin Covid-19 Dapat Timbulkan Penyalahgunaan hingga Kebocoran Data
-
Kemendagri Ingatkan Pemda Perbaharui Data Laporan Penanganan Covid-19
-
Masa Pandemi, Kemendagri Minta Kerukunan Umat Beragama Terus Dirawat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka