Sudah sejak kecil ia menganggap tanggal 17 Agustus adalah warna tanggalan hitam, seperti hari biasa. Dari usia sekitar 10 tahun pria asli Jakarta ini sudah putus sekolah.
Ia enggan menceritakan orang tuanya, namun dia kadang suka kerja serabutan ikut saudara atau kenalan kerja apapun. Beberapa tahun terakhir dia sudah bekerja sebagai sopir angkot gelap di kawasan Ciganjur.
Baru empat bulan belakangan ini ia menjadi badut jalanan setelah diajak oleh rekannya sesama sopir angkot. Alasannya, menjadi sopir tidak bisa menutupi kebutuhannya sehari-hari terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.
Setelah pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat, pemasukannya menurun drastis di bawah 50 ribu setiap hari. Dengan menjadi badut jalanan, ia bisa mendapatkan hampir dua kali lipat.
"Lagi banyak yang ngasih (uang), ya bisa Rp100 ribu, bisa Rp50 ribu kalau sepi," katanya menjelaskan pemasukannya.
Anaknya Hafid adalah hasil nikah siri dengan wanita yang sekarang berusia 17 tahun. Ia tak melegalkannya di Kantor Urusan Agama (KUA) karena merasa bukan prioritas.
"Enggak sempet juga, lagian sama aja juga," jawab Kiki.
Sepi Bantuan Pemerintah
Baginya negara merdeka yang sudah bisa berdiri mandiri haruslah hadir bagi rakyat. Namun ia tak merasakan adanya uluran tangan dalam bentuk apapun selama 20 tahun hidupnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Berdampak Pada Intervensi Penurunan Stunting di Indonesia
Bahkan di masa PSBB hingga PPKM sekarang, tak pernah ia rasakan bantuan sosial dalam bentuk tunai ataupun sembako. Wajar baginya, ia tak punya KTP ataupun Kartu Keluarga (KK).
Selama empat bulan menjadi badut jalanan, Kiki sudah tiga kali ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kalau kejar-kejaran, sudah tak lagi dihitungnya.
Setiap tertangkap, ia dibawa ke gelanggang olahraga atau panti sosial untuk sementara. Biasanya hanya didata, menginap sehari, dapat makan, lalu pulang.
Berulang kali ia sudah mengeluh tak punya KTP dan KK kepada petugas yang mendatanya, tapi tak kunjung ada solusi.
Ia memang mengakui bisa saja langsung mendatangi kantor setempat. Tapi pilihannya selalu mencari uang dari pada mengurus hal yang administratif.
"Enggak kerja seharian gitu kan kerasa. Anak kasih makan apa, istri juga," katanya.
Berita Terkait
-
Pandemi Covid-19 Berdampak Pada Intervensi Penurunan Stunting di Indonesia
-
Bukan dari Laboratorium, Peneliti Temukan Skenario Asal Usul Virus Corona
-
Gelar Acara Musik di Hari Kemerdekaan, Pemilik Kafe Diseret ke Meja Hijau
-
Utamakan Perlindungan Buruh, LKS Tripartit Nasional Dukung Pemerintah Atasi Dampak Pandemi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Sindir PSI Gagal Lolos Parlemen, Nasdem: Kami Senang 'Eks Kader Kami Dipakai'
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat
-
Agus Suparmono Dapat Dukungan Eks Ketum Romi dan Wagub Jateng Jelang Muktamar X PPP
-
Janji Bantu UMKM Ortu Siswa, BGN: Tujuan MBG Bangkitkan Ekonomi Lokal, Bukan Memperkaya Konglomerat!
-
Nanik S Deyang Nangis-Nangis Soal MBG, Jejak Digital Bikin Publik Geram
-
Menu MBG Spageti-Burger Dikritik Ahli Gizi, BGN: Kreativitas SPPG, Biar Siswa Gak Bosan Makan Nasi
-
Sosok Bapak J Ketua Dewan Pembina PSI Belum Terungkap, Kaesang: Politisi dan Pengusaha