Suara.com - Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto enggan berkomentar soal rencana pengguliran hak interpelasi yang dilakukan fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI Jakarta. Menurutnya hal itu merupakan hak masing-masing anggota dewan untuk mengajukannya.
Dwi menyatakan pihaknya selaku penyelenggara ajang balap mobil listrik tersebut menghormati segala tindakan yang diambil anggota dewan. Tiap dari 106 anggota dewan memiliki hak untuk mengajukannya.
"Itu memang hak dewan, saya tidak ikut-ikutan," ujar Dwi di gedung DPRD DKI, Senin (23/8/2021).
Berkaitan dengan rencana interpelasi itu, Dwi mengaku tak mendapat instruksi khusus dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal polemik interpelasi ini.
"Enggak ada (arahan dari mas Anies)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI Jakarta telah menyatakan akan menggulirkan hak interpelasi untuk memanggil Gubernur Anies Baswedan terkait Formula E. Fraksi lain pun juga diajak untuk ikut mengambil langkah yang sama.
Wakil Ketua fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengaku sudah menghubungi sejumlah fraksi lain di DPRD DKI untuk ikut menggulirkan hak interpelasi. Ia berharap mereka segera menandatangani untuk bisa memanggil Anies agar memberi penjelasan terkait ajang balap mobil listrik itu.
"Sudah kami hubungi dan mereka masih membahas di dalam fraksinya masing-masing," ujar Ima saat dikonfirmasi, Rabu (18/8/2021).
Sejauh ini di fraksinya sudah ada tujuh orang yang menandatangi persetujuan menggulirkan hak interpelasi. Mereka masing-masing sudah mengajak fraksi lain seperti Demokrat, Golkar bahkan Gerindra.
Baca Juga: Selain Kelompok Autoimun, Anies Sebut Vaksin Moderna Bermanfaat Bagi Pengidap Komorbid
"Secara teknis fraksi PDIP mendukung penuh. Cuma bagaimana saya dan teman-teman ini mengajak frakai lain ikut serta juga di depan," katanya.
Pihaknya juga sudah menyampaikan surat pengajuan ini kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Namun Prasetio meminta sejumlah revisi dan ia sudah mengajukannya kembali.
Jika nantinya sudah disetujui, ia ingin mendengar langsung dari Anies alasannya ngotot ingin menggelar Formula E di tahun 2022.
"Kami ingin bertanya ini uang rakyat yang dipakai untuk Formula E dengan penjadwalan belum jelas. Apalagi sudah disampaikan Kementerian Kesehatan bahwa 2022 ini kita masih dalam situasi pandemi dan jika pun sebagus-bagusnya lagi masa pemulihan," tuturnya.
Mantan staf Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat masih menjadi Gubernur itu pun menilai seharusnya anggaran yang digelontorkan untuk Formula E dipakai untuk penanganan Covid-19.
"Misalnya kita kan masih masa pemilihan, banyak masyarakat juga yang kena PHK, kita bisa bantu dalam modal," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional