Suara.com - Agama Islam tidak akan menjadi rendah karena pernyataan YouTuber Muhammad Kece, kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.
Hal itu disampaikan Ace bersamaan dengan imbauan kepada umat Islam agar tidak terprovokasi terhadap perkataan dan perbuatan yang dilakukan Muhammad Kece.
Badan Reserse Kriminal Polri telah mengonfirmasi penangkapan Youtuber Muhammad Kece pada hari Rabu (25/8). Muhammad Kece ditangkap di sebuah wilayah di Bali dalam dugaan tindak pidana penistaan agama Islam.
Menanggapi penangkapan itu, Ace mengatakan kepolisian sudah seharusnya menangkap Muhammad Kece. Politisi Partai Golkar menilai bahwa Muhammad Kece harus mendapatkan sanksi atas perkataannya yang jelas merupakan penghinaan.
"Kepolisian sudah seharusnya menangkap orang seperti ini," kata Ace.
Selain meminta kepolisian menindak tegas Muhammad Kece, ia menyebut pembinaan perlu diberikan agar yang bersangkutan memiliki pengetahuan tentang ajaran Islam yang sesungguhnya dari pihak-pihak terkait.
Sebelumnya, Youtuber Muhammad Kece mengunggah konten yang mengandung unsur penistaan terhadap agama Islam seperti mengubah pengucapan salam.
Tak hanya itu, Kece juga mengatakan Muhammad bin Abdullah dikelilingi setan dan pendusta.
Merespons hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan apa yang dilakukan Muhammad Kece di akun Youtubenya melanggar peraturan berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Baca Juga: Ngumpet di Bali, Muhammad Kece Ditangkap Kasus Dugaan Penistaan Agama
Hingga tanggal 24 Agustus 2021 Kemenkominfo telah men-take down atau memutus akses 40 video dengan muatan penodaan agama dan ujaran kebencian berdasarkan SARA yang diproduksi Muhammad Kece.
Berita Terkait
-
Relokasi Warga Gaza ke Pulau Galang Bagian dari Skenario Israel?
-
Pesona Farel Prayoga Tak Luntur di Sekolah, Cepat Akrab dan Jadi Idola Teman Baru di Jakarta
-
Soal Retret Sekda, Lemhannas Tunggu Koordinasi dari Kemendagri
-
Lemhannas Bakal Kaji Dampak Pemisahan Pemilu dan Pilkada terhadap Demokrasi
-
Indonesia Aman Bila Perang Dunia III? Lemhanas Ingatkan Hal Ini
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya
-
Geger Kematian Ibu Hamil di Papua, Pimpinan DPR Sebut Negara Lalai: No Viral No Justice