Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti, menilai tidak ada urgensinya amandemen Undang-undang Dasar 1945 dilakukan dalam waktu dekat. Ketimbang melakukan amandemen, seharusnya MPR RI lebih konsen kepada penyelesaian masalah dasar dalam pelaksanaan konstitusi.
Bivitri mengatakan kalau saat ini banyak fokus perhatian yang dibutuhkan guna perbaikan pada menurunnya demokrasi. Masalah yang paling hangat terjadi yakni pemburuan mural yang berisikan kritik bagi pemerintah.
"Buat saya itu masalah mendasar dalam pelaksanaan konstitusi, itu dulu diselesaikan ketimbang malah mengubah konstitusinya," kata Bivitri dalam sebuah acara diskusi daring yang ditayangkan di YouTube Integrity Law Firm, Kamis (26/8/2021).
Ia juga menyinggung kalau amandemen UUD 1945 itu merupakan projek besar yang tentunya menelan besarnya biaya politik serta sosial. Sehingga menurutnya MPR RI harus buang jauh-jauh pemikiran mengubah haluan negara bisa membuat semua masalah terselesaikan.
Bivitri juga berpesan kepada MPR RI untuk tidak mewacanakan amandemen UUD 1945 meskipun diklaim tidak akan dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya ia mengetahui, apapun wacana yang diinginkan oleh politisi pasti bisa terwujud.
"Percayalah, melihat pola yang terjadi sekarang ini tugas akademisi kan begitu, melihat kecenderungan berdadarkan studi empirik. Studi empirik menunjukkan apapun maunya politisi sekarang ini, itu bisa terjadi."
Berita Terkait
-
Syaratnya Kurang, Wakil Ketua Sebut MPR RI Belum Putuskan Mau Amandemen UUD 1945
-
MPR RI Klaim Tidak Kepikiran Lakukan Amandemen UUD 1945 di Tengah Pandemi
-
Bergabungnya PAN Dinilai Terkait Program Ambisius Pemerintah, Amandemen Sampai Ibu Kota
-
Temui Pimpinan MPR, Jokowi Sebut Soal Amandemen Urusan Parpol di DPR
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!