Suara.com - Anggota Komisi XI DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah tak terlena dengan pujian-pujian yang disampaikan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah.
Netty menyebut pujian yang diterima pemerintah, justru kontras dengan perlakuannya terhadap mural berisi kritikan yang dibuat masyarakat beberapa hari lalu.
"Harus dianalisa dulu semua core indicator penanganan pandemi. Benarkah statistiknya sudah membaik? Bahaya jika pemerintah sampai terlena dengan pujian yang tidak berdasarkan data valid. Ini bisa mengaburkan kondisi sebenarnya," kata Netty kepada wartawan, Senin (30/8/2021).
Netty mengatakan, memang angka kasus positif Covid-19 kekinian menunjukan angka penurunan. Namun masalah belum berakhir, lantaran vaksinasi masih belum merata hingga angka kematian pernah mencapai rekor tertinggi di dunia.
"Bahkan sejumlah daerah masih berada pada zona merah atau PPKM Level 4. Jadi pujian keberhasilan penanganan pandemi berdasarkan indikator apa?" tuturnya.
Untuk itu, Ketua DPP PKS ini pun menilai puja-pujian yang disampaikan para petinggi parpol koalisi terhadap Presiden Joko Widodo dalam penanganan pandemi dianggap kontras dengan fakta di lapangan.
Rakyat, disebut Netty, masih banyak mengalami kesusahan. Dari mulai menganggur karena di-PHK hingga usaha terpaksa tutup karena tak ada modal. Bansos pun, kata dia, sempat dikorupsi.
Belum lagi, kata dia, saat rakyat mengekspresikan keresahannya melalui kritik mural, aparat pemerintah justru melakukan penghapusan.
"Pertanyaannya, kenapa kritik mural rakyat dihapus, tapi puja-puji yang minim data itu justru dipublikasikan luas di media?" tuturnya.
Baca Juga: Mural 'Tuhan Aku Lapar' Dihapus, Seniman: Harusnya Termotivasi Untuk Jadi Lebih Baik
Lebih lanjut, Netty menegaskan, sudah saatnya pemerintah fokus dalam penanganan Covid-19 dan jangan sampai terbuai pujian.
Terakhir, Netty meminta pemerintah untuk tidak menutup telinga atas kritik dari rakyat atau dari siapa pun.
"Tujuan kritik itu untuk memperbaiki kinerja pemerintah guna menyelamatkan rakyat. Jadi jangan dianggap angin lalu atau bahkan disebut sebagai upaya memperkeruh keadaan. Kita semua cinta Indonesia dan ingin bangsa ini berhasil melewati krisis," katanya.
Pujian Bos Parpol
Pujian dari bos-bos partai politik koalisi pemerintahan disampaikan dalam pertemuan di Istana pada Rabu (26/8/2021) lalu. Pujian pertama disampaikan oleh Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Dia memuji paparan Jokowi dengan mengatakan, excellent.
Sebelum pertemuan, Jokowi memaparkan berbagai persoalan termutakhir menyangkut ekonomi, ketatanegaraan, dan penanganan pandemi Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?