Suara.com - Sejumlah makam di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan dilaporkan ambles. Terkini, sejumlah makam yang ambles itu sudah dirapikan oleh petugas di TPU Rorotan.
Kasatpel TPU Rorotan Jakarta Utara, Sukino mengatakan amblesnya makam di area TPU Rorotan disebabkan karena hujan beberapa waktu lalu. Sehingga, peti jenazah yang berada dalam liang lahat turun.
Temuan itu, lanjut Sukino, berada di Blok 1 sampai 7 TPU Rorotan. Alhasil, petugas di lokasi terus menguruk atau menambah tanah di area makam yang ambles tersebut.
"Ketika kena hujan itu kan tanah padat, ketika padat kami urug lagi, yang turun itu petinya, otomatis kami urug lagi, tidak sekali dua kali itu ya berkali-kali. dari blok 1 sampai 5 kemudian ke blok 6 sampai 7. Bahkan di sana sudah rata kita balik lagi ya karena curah hujan, itu faktor alami," ungkap Sukino saat dijumpai di lokasi, Rabu (1/9/2021).
Di area blok muslim makam Syuhada banyak sekali pemakaman yang dilakukan ketika musim hujan. Sehingga, ketika peti jenazah masuk ke liang lahat saat kondisi tanah sedang basah.
"Kalau di Syuhada itu banyak karena waktu itu penguburan disitu kan pas musim hujan juga jadi tanahnya masih basah," kata dia.
Pada area blok makam Santo Yosef-Arimatea, lanjut Sukino, pengurukan tanahnya lebih tinggi. Kondisi tanah di area blok makam tersebut juga sudah mulai mengering.
"Kalau di unit non-muslim itu dia memang pengurukannya lebih tinggi, dia juga udah mulai kering. Enggak terlalu signifikan, hanya beberapa saja," tegas Sukino.
Tanah Turun
Baca Juga: 10 Makam Jenazah Covid di TPU Rorotan Ambles, Kadistamhut DKI: Sudah Lumrah
Petugas di lokasi yang enggan disebutkan namanya menampik jika sejumlah makam di TPU Rorotan ambles. Menurutnya, tanah di sejumlah makam yang dilaporkan ambles itu hanya turun sedikit saja.
"Wah itu bukan ambles ya, hanya turun sedikit saja," ungkap sang petugas.
Dia melanjutkan, turunnya tanah di sejumlah makam di TPU Rorotan itu disebabkan karena hujan yang mengguyur beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, sebagaian area TPU Rorotan adalah bekas rawa-rawa.
"Ya karena hujan, jadi tanahnya agak turun. Kan sebagian area bekas rawa-rawa," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik