Suara.com - Tim gabungan TNI-Polri melakukan patroli untuk mengejar anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang disebut sebagai pelaku penyerangan Pos Ramil Kisor di Kabupaten Maybrat Papua Barat pada Minggu (5/9/2021). Dari hasil pengejaran, satu pelaku ditangkap.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Papua Barat Letnan Kolonel (Letkol) Arm Hendra Pesireron mengatakan, tim gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran ke arah satu kampung.
Saat itu, tim mendapati beberapa jembatan yang sengaja dirusak oleh kelompok KNPB.
"Mendapati hal tersebut, tim gabungan melaksanakan pengamanan setempat dan mengeluarkan satu tim untuk melakukan pengejaran ke depan," katanya dalam rekaman suara yang dikutip Suara.com, Rabu (8/9/2021).
Saat melakukan pengejaran, tim sempat melihat ada beberapa anggota KNPB tengah menenteng senjata. Sempat terjadi aksi pengejaran disertai penembakan sampai akhirnya anggota KNPB tersebut melarikan diri ke hutan.
Meski kondisi waktu yang sudah menjelang petang, tim gabungan TNI-Polri berhasil meringkus satu anggota KNPB.
"Pada saat patroli pengejaran kemarin, telah didapati satu orang pelaku yang terlibat pada saat penyerangan pos pada saat yang lalu," ujarnya.
Untuk saat ini, Hendra mengabarkan, kondisi Maybrat sudah kondusif. Satu pos pengamanan yang diisi oleh tim gabungan TNI-Polri juga sudah dibangun di wilayah tersebut untuk melindungi masyarakat kembali ke rumahnya pasca sempat meninggalkan kampung.
"Tim gabungan TNI-Polri tetap terus menjamin keamanan masyarakat untuk turun saja ke kampung."
Baca Juga: TPNPB-OPM: Kami Peringatkan Pendatang Segera Tinggalkan Wilayah Perang di Sorong
Sebelumnya, Pos Ramil Kisor di Kabupaten Mybrat Papua Barat diserang sekelompok orang. Akibat serangan tersebut, 4 anggota TNI AD tewas.
Menurut Bupati Maybrat Papua Barat Bernard Sagrim kasus tersebut menjadi kasus penyerangan tersadis sepanjang sejarah kabupaten tersebut berdiri.
Dia mengatakan, penyerangan dan pembantaian anggota TNI AD tersebut baru kali ini terjadi di Maybrat. Pertikaian lokal sering terjadi tapi tidak sesadis kasus penyerang Posramil Kisor.
"Peristiwa seperti ini baru pernah terjadi dalam ratusan tahun di kehidupan kami orang Maybrat Ayamaru raya, Aitinyo raya dan Aifat raya," katanya di Maybrat seperti dikutip dari Antara, Senin (06/09/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri