Suara.com - Beredar informasi dari akun Facebook Mujahidah Akhir berupa narasi yang berisikan klaim bahwa ribuan burung pipit yang mati di Gianyar disebabkan oleh chemtrail.
Informasi tersebut disertai dengan beberapa video bangkai burung Pipit dan penampakan yang diklaim adalah proses chemtrail.
Postingan ini disukai sebanyak 147 kali, dikomentari 13 kali, dan disebarkan kembali 32 kali.
Lalu benarkah klaim tersebut?
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Media Suara.com, Sulistyo Widodo selaku Kepala Seksi Wilayah 2, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali menjelaskan bahwa penyebab dari kematian burung-burung tersebut hanya dapat diketahui melalui proses nekropsi atau autopsi pada bangkai hewan dan pemeriksaan terhadap kotoran hewan.
Ia menjabarkan adanya beberapa kemungkinan penyebab dari peristiwa tersebut yaitu burung-burung tersebut memakan pakan yang tercemar pestisida atau herbisida yang bersifat toksik.
Namun, burung itu tidak langsung mati karena butuh waktu proses toksifikasi sampai akhirnya menyebabkan kematian.
Melansir tempo.co, kemungkinan kedua adalah adanya burung pipit yang tertular penyakit tertentu, sedangkan burung pipit hidup berkoloni dalam jumlah besar sehingga mempercepat penularan dan membuat angka kematian dalam jumlah besar.
Penyebab lainnya adalah perubahan iklim yang drastis hingga membuat burung-burung Pipit itu stres dan mati massal.
Baca Juga: Cek Fakta: Berita ITV Tentang Efek Samping Vaksin Covid-19 Bikin Kulit Wajah Memerah?
Kesimpulan
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim ribuan burung Pipit mati di Gianyar karena chemtrail adalah klaim yang belum tentu benar karena hingga saat ini penyebab pasti dari kematian ribuan burung Pipit di Gianyar masih diselidiki.
Dari penjelasan di atas klaim tersebut termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Berita ITV Tentang Efek Samping Vaksin Covid-19 Bikin Kulit Wajah Memerah?
-
Duo Mati Penasaran, Praz Teguh dan Tretan Muslim Akan Comeback
-
Viral Cinta Tak Pandang Fisik, Cewek Ini Pacaran dengan Kuli Bangunan, Tonton Videonya
-
Terlibat Baku Tembak, TPNPB-OPM Klaim 4 Prajurit Setan TNI Tewas
-
Penampungan Hewan di AS Terbakar, Puluhan Ekor Kucing Mati Terpanggang
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN