Suara.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, publik tidak yakin bahwa dipanggilnya Suroto peternak ayam ke Istana Negara merupakan upaya pemerintah menghilangkan kesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) antikritik.
Kendati langkah pemanggilan Suroto ke Istana memang positif, namun Adi mempertanyakan langkah serupa tidak dilakukan Jokowi terhadap pengkritiknya yang lain.
"Saya kira memang langkah positif. Ini untuk menutupi seakan-akan presiden antikritik, tapi kan publik tidak terlampau yakin ini adalah sebagai upaya untuk menghilangkan kesan itu. Karena luka-luka yang terkait dengan persoalan demokrasi kita kan gak selesai," kata Adi dalam diskusi daring, Minggu (19/9/2021).
"Ini yang dipanggil cuma Pak Suroto, yang lainnya gimana? kan begitu," sambung Adi.
Adi menilai pemanggilan Suroto ke Istana itu justru menimbulkan kesan paradoks dari pemerintah. Kata dia, wajah pemerintah di sisi depan memang terlihat manis di mana Jokowi menyatakan terbuka terhadap kritik dan kebebasan berekspresi.
Namun di sisi lain seseorang yang menyinggung presiden bisa menjadi kejaran polisi. Hal itu sudah banyak dicontohkan. Adi menyebutkan semisal mural bergambar mirip Jokowi hingga mural berkonten kritik yang mendapat reaksi aparat kepolisian.
Di luar kasus mural. ada juga sejumlah mahasiswa yang mendapat tindakan represif aparat hanya karena membentangkan poster saat kunjungan Jokowi. Di mana hal serupa juga dialami Suroto yang belakangan diundang hadir ke Istana.
"Ini yang saya sebut sebagai paradoks demokrasi kita. Satu sisi seakan-akan diperbolehkan, tapi setelah mengkritik berekspresi, mention nama pak presiden tidak ada jaminan apapun tidak ada hubungannya dengan kepolisian," kata Adi.
Bentuk Penyesalan
Baca Juga: Gegara Bentangkan Poster ke Jokowi, Akhirnya Suroto Diundang ke Istana
Anggota Komisi III DPR RI fraksi Demokrat, Hinca Pandjaitan, turut berkomentar terkait Suroto, peternak ayam yang diundang ke Istana Negara bertemu Presiden Joko Widodo pada Rabu (15/9/2021) kemarin. Suroto merupakan warga yang ditangkap karena membentangkan poster di hadapan Jokowi saat kunjungan kerja di Blitar, Jawa Timur.
Hinca menilai, diundangnya Suroto ke Istana pasca ditangkap merupakan bentuk penyesalan dari pemerintah.
"Ya setidaknya saya membaca bahwa dari Istana ada rasa penyesalan untuk menyatakan yang kemarin tuh nggak bener, dan karena itu dipanggil dan kemudian dijelaskan," kata Hinca ditemui di PTUN Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (16/9).
Menurutnya, langkah untuk mengundang orang seperti Suroto ke Istana merupakan langkah yang tepat. Ketimbang warga yang menyampaikan aspirasi di hadapan publik ditanggapi dengan penangkapan.
"Jadi kalau sudah ada suara seperti itu, kan kita punya tim intelijen, punya perangkat di bawah tinggal dicatat, dirumuskan disampaikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Hinca meyakini Presiden Jokowi secara pribadi tak ingin aspirasi rakyat dibungkam. Hal itu ditandai dengan langsung diundangnya Suroto ke Istana.
Berita Terkait
-
Viral Coldplay Ajak Jokowi Gabung Global Citizen Live, Netizen Ribut Minta Konser di RI
-
Coldplay Colek Jokowi Lewat Twitter, Ajak Ikut Bergabung di Global Citizen Live
-
Wacana Reshuffle Kabinet Jokowi, Nasdem Akui Belum Dapat Informasi
-
Presiden Jokowi Divonis Bersalah soal Pencemaran Udara, Ini Hukumannya
-
Potret Leani Ratri Oktila, Atlet Kelahiran Kampar yang Kini Harumkan Bangsa
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi