Suara.com - Beredar pesan yang menyebutkan pendaftaran dosis ketiga vaksin Nusantara melalui WhatsApp.
Dalam pesan tersebut dijelaskan bahwa pendaftaran vaksin Nusantara telah dibuka. Masyarakat dapat mendaftar melalui pesan WhatsApp dengan mengisi data diri.
Terdapat nomor WhatsApp yang digunakan untuk mengirimkan data diri tersebut.
Berikut narasi pesan tersebut.
"Ini insya Allah AMAN, no KIPI no side effect jangka pendek maupun jangka panjang. Karena Nusantara sebenarnya bukan vaksin konvensional (memasukkan virus lemah atau benda asing buatan ke dalam tubuh manusia). Dia masuk kategori imunoterapi bukan vaksin, karena menyuntikan sel darah asli orang yg disuntik itu sendiri. Setelah sebelumnya sel darah tsb 'di-challenge/diadu' lawan campuran macam virus di luar tubuh. Darah yg disetting untuk menang tanding tadi dibersihkan lalu disuntikkan kembali ke dalam tubuh. Inilah yg disebut teknologi Dendritik Cell."
Lantas, benarkah pesan yang menyebutkan pendaftaran vaksin Nusantara tersebut?
PENJELASAN
Dikutip dari Times Indonesia-- jaringan Suara.com, pesan terkait pendaftaran dosis ketiga vaksin Nusantara tersebut tidak benar alias hoaks.
Informasi tersebut beredar tidak dari Banser. Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, informasi terkait pendaftaran penerima vaksin Nusantara tersebut tidak benar.
Baca Juga: Ahli: Vaksin Booster Harus Sama, Jangan Gunakan Vaksin Berbeda
Pihaknya belum melakukan pembukaan program untuk penyuntikan vaksin Nusantara.
Lebih lanjut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, vaksin Nusantara dapat diakses oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas pada 28 Agustus 2021.
"Masyarakat yang menginginkan vaksin Nusantara atas keinginan pribadi nantinya akandiberikan penjelasan terkait manfaat hingga efek sampingnya oleh pihak peneliti. Kemudian, jika pasien tersebut setuju, maka vaksin Nusantara baru dapat diberikan atas persetujuan pasien tersebut," ucap dr. Nadia.
Selain itu vaksin Nusantara dapat diberikan atas persetujuan pasien tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendaftaran vaksin Nusantara tersebut adalah salah atau hoaks.
Informasi tersebut dapat dikategorikan sebagai misleading content atau konten yang menyesatkan.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: KPK Gerak Cepat Geledah Rumah SBY dan Temukan Rp 117 Triliun, Benarkah?
-
Innalillahi, Viral Ucapan Duka Ucok Baba Meninggal Dunia, Cek Fakta Sebenarnya
-
CEK FAKTA: Beredar Breaking News Ivan Gunawan Meninggal Mendadak, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Viral Kabar 'Innalillahi Selamat Jalan Untuk Selamanya Ucok Baba', Benarkah?
-
CEK FAKTA: Harta Pejabat Meningkat karena Bonus Jualan Vaksin Corona, Benarkah?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga