Suara.com - Memahami sejarah bangsa Indonesia penting untuk semua generasi dan masyarakat Indonesaia. Seperti misalnya sejarah Hari Kesaktian Pancasila, yang selalu diperingati pada tanggal 1 Oktober.
Dengan memahami sejarah yang pernah terjadi serta meresapi nilai-nilai kebaikan yang ada di dalamnya, rasa nasionalisme bisa terus tumbuh dan menjadi bagian besar dari masyarakat. Maka dengan dasar inilah kami sajikan sedikit bahasan tentang sejarah Hari Kesaktian Pancasila.
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila berkaitan erat dengan kejadian G30S PKI. Latar belakang terjadinya peristiwa ini sendiri merupakan kejadian penyergapan dan eksekusi tujuh perwira militer Angkatan Darat di Jakarta dan Yogyakarta.
Ketujuh perwira tersebut antara lain adalah ajudan dari Jenderal A. H. Nasution, yang dieksekusi di Lubang Buaya, Jakarta. Secara detail, nama-namanya antara lain Ahmad Yani, Soeprapto, M. T. Haryono, Siswondo parman, D. I. Panjaitan, Sutoyo Siswodiharjo, dan Pierre Tendean. Untuk perwira yang ditangkap dan dieksekusi di Yogyakarta, ada dua nama yakni Katamso dan Soegiyono.
Hari Kesaktian Pancasila sendiri diperingati untuk mengingat jasa para perwira AD tersebut, dan menghormati perjuangannya untuk mempertahankan kesatuan Indonesia.
Tidak jauh dari perjuangan pahlawan nasional tersebut, sejarah Hari Kesaktian Pancasila juga diadakan untuk memperingati tragedi berdarah era tahun 1965 hingga 1966.
Dimana saat itu terjadi pembantaian yang dianggap sebagai anggota PKI. Aksi eksekusi tersebut tak melalui proses hukum yang sesuai undang-undang.
Makna Hari Kesaktian Pancasila
Baca Juga: Daftar Hari Besar Oktober 2021, Hari Kesaktian Pancasila hingga Sumpah Pemuda
Dengan berlatar belakang dua kejadian berdarah tersebut, Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengingat bahwa Indonesia pernah memiliki sejarah yang begitu kelam terkait dengan kemanusiaan.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini dilakukan dengan pengibaran bendera setengah tiang, sebagai wujud bela sungkawa pada korban yang berjatuhan atas peristiwa itu.
Sekaligus jadi pengingat, bahwa di masa yang akan datang agar tak terjadi kejadian serupa yang benar-benar merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Itu tadi sedikit sejarah Hari Kesaktian Pancasila. Semoga bisa menjadi satu informasi yang berguna untuk Anda sehingga dapat lebih menghargai hak-hak kemanusiaan. Selamat menjalankan aktivitas Anda, dan ingat untuk terapkan prokes ketat.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP