Suara.com - Polri mengklaim upaya pencarian terhadap buronan kasus korupsi Harun Masiku belum menemui titik terang. Meski pihaknya telah menerbitkan red notice ke 194 negara anggota NCB Interpol.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Pol Johni Asadoma mengemukakan bahwa proses pencarian terhadap buronan memang memerlukan proses yang panjang.
"Belum ada tanda-tanda lah, masih berjalan, masih berjalan. Biasa proses itu memang tidak cepat, butuh waktu yang lama," kata Johni di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/9/2021).
Johni menjelaskan bahwa Harun Masiku bukanlah satu-satunya buronan internasional. Menurutnya, hampir seluruh negara anggota NCB Interpol menerbitkan red notice terhadap buronan negaranya.
Hal ini lah, kata dia, yang menjadi salah satu yang menyebabkan proses pencarian terhadap buronan memerlukan proses panjang.
"Bukan cuma kita yang mengeluarkan red notice, hampir seluruh negara anggota, 194 negara itu mungkin hampir semuanya punya red notice," katanya.
Kendati begitu, Johni memastikan bahwa red notice Harun Masiku hingga kekinian masih aktif. Sehingga apabila Harun Masiku terdeteksi berada di salah satu negara anggota NCB Interpol maka akan dilemparkan.
"Setiap negara yang menerima red notice itu, memang dia punya kewajiban untuk mencari dan apabila menemukan itu melakukan koordinasi dengan negara peminta, kemudian akan mengirim kembali kepada negara peminta," jelasnya.
Sebagaimana diketahui Harun Masiku masuk ke dalam daftar pencarian orang alias DPO sejak 20 Januari 2020 lalu. Eks politisi PDI Perjuangan (PDI-P) ini merupakan salah satu tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan terkait PAW anggota DPR.
Baca Juga: Klaim Banyak Anggota DPRD DKI Setuju Ajukan Interpelasi ke Anies, PDIP: Mereka Oke Kok
Tag
Berita Terkait
-
Keberatan Usul Pemerintah, PDIP Lebih Setuju Usulan KPU: Pemilu 2024 Digelar Februari
-
Ancaman Sanksi dari PDIP Soal Capres Terkesan Lebay
-
Cerita Megawati, Pernah Dicemooh Orang saat Awal Pimpin PDIP Gegara Serukan Salam Merdeka
-
Klaim Banyak Anggota DPRD DKI Setuju Ajukan Interpelasi ke Anies, PDIP: Mereka Oke Kok
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
Terkini
-
Dugaan Perselingkuhan Irjen Krishna Murti Viral di Medsos, Kompolnas Minta Klarifikasi Polri
-
Didampingi Istri, Ahmad Dofiri Kepergok ke Istana, Sinyal Kuat Reshuffle Kabinet Prabowo Jilid 3?
-
Soroti Masalah Kesehatan, Ribka PDIP: Negara Tak Boleh Abai, Pasien bukan Sekedar Angka Statistik!
-
Eks Wakapolri Ahmad Dofiri Datangi Istana di Tengah Santer Isu Reshuffle Kabinet
-
Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
-
Bela Kepsek Roni, Publik Skakmat Walkot Prabumulih Imbas Video Klarifikasi: Basi Lu, Mundur Aja!
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Lingkaran Korupsi Hutan Mengarah ke Petinggi? Anak Buah Menhut Raja Juli Diperiksa KPK!
-
Ojol Demo di Jakarta Hari Ini, Pramono: Pasti Aman
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono