News / Nasional
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 15:15 WIB
Penampakan pintu masuk Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Suara.com/Arga)

"Tapi pas sudah masuk kuliah kan ternyata saya dapat info dari buku misalnya, di luar pelajaran di sekolah yang ternyata bertentangan sama apa yang saya pahamin sejak dari kecil kan," cetus Bachtiar.

Alhasil, Bachtiar menarik satu benang merah jika peristiwa kelam itu cukup dijadikan sebuah sejarah saja. Agar nantinya, kata dia, perdebatan tahunan soal PKI tidak dijadikan agenda wajib yang penuh dengan kepentingan banyak pihak.

"Jadi kan kalau itu udah kita anggap sebagai sejarah, tanpa mencari siapa yang salah. Selesai lah sudah perdebatan kita soal agenda tahunan yang muncul malah dijadiin agenda politik ujung-ujungnya," imbuh Bachtiar.

Pagi tadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti. Upacara tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden. Peserta upacara menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak.

Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti membacakan teks Pancasila. Ketua MPR Bambang Soesatyo membacakan pembukaan UUD 1945. Pembacaan dan penandatanganan ikrar dilakukan Ketua DPR Puan Maharani.

"Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara."

Puan mengatakan dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya NKRI.

"Maka di hadapan Tuhan yang maha esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan NKRI," kata Puan.
Setelah penandatanganan ikrar, upacara diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Sebelum meninggalkan lokasi upacara, Presiden, Wakil Presiden, dan pimpinan lembaga tinggi negara melakukan tapak tilas dengan mengunjungi beberapa lokasi di Monumen Pancasila Sakti.

Baca Juga: 3 Cara Rayakan Hari Kesaktian Pancasila ala Milenial dan Generasi Z

Seusai upacara, Presiden Jokowi berdoa di depan sumur tempat jasad Tujuh Pahlawan Revolusi dimasukkan saat Peristiwa 30 September 1965 atau G30S. Sumur tersebut lazim disebut "Lubang Buaya."

Load More